Wagub Banten Andika Hazrumy. (Foto: Istimewa) |
Andika Hazrumy mengatakan hal itu pada Musyawarah Kerja
Daerah I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten di Auditorium Kampus
Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang. Andika menyebutkan peran ulama sangat
vital di antaranya sebagai penyambung lidah antara umaro atau pemerintah dengan
umat atau masyarakat.
Hadir pada acara tersebut Ketua MUI Banten KH Tb Hamdi
Ma’ani Rusydi dan Rektor Untirta Fatah Sulaiman selaku tuan rumah.
Menurut Andika, ulama memiliki fungsi yang sangat penting
dalam tatanan kehidupan masyarakat. Kehadiran, fungsi, dan peran ulama di dalam
konteks nation state, fungsinya berbeda-beda di setiap negara.
“Di Indonesia, peran ulama jelas dan sudah menjadi kovensi.
Peranan ulama dalam dinamika bangsa Indonesia sangat besar dan pengaruhnya luas
sekali, baik dalam kehidupan sosial maupun politik. Ulama, memiliki peran
menentukan tidak saja di bidang keagamaan, tetapi juga di bidang sosial-politik
dan budaya,” tutur Andika.
Andika menyebutkan Pemerintah membutuhkan ulama untuk
meligitimasi program pembangunan dan sekaligus memotivasi umat untuk mendukung
program tersebut.
Andika mengingatkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwasanya partisipasi masyarakat,
dalam hal ini ulama untuk terlibat dalam proses perencanaan pembangunan. Karena
itu, Pemprov Banten mengajak kepada segenap ulama agar dapat memposisikan diri
sebagai “jembatan” antara Pemerintah dengan warga dalam proses perencanaan
pembangunan dan pembuatan kebijakan publik.
Untuk itu, Andika berharap agar pelaksanaan Musyawarah Kerja
Daerah MUI Provinsi Banten tersebut dapat mewujudkan program dan kegiatan yang
mencerminkan sinergi antara pemerintah (umaro), alim ulama, dan seluruh elemen
dan pilar pembangunan di Provinsi Banten.
Andika mengatakan kehadiran ulama saat ini sangat dibutuhkan
oleh Pemerintah untuk menyebarkan optimisme kaitan dengan pandemi Covid-19.
Meski perkembangan saat ini cenderung menggembirakan mengingat pemerintah pusat
merujuk penelitian para epidemiolog sudah mengisyaratkan fase pandemi akan
berganti dengan fase endemi.
“Jadi, kita akan mulai belajar untuk hidup berdampingan
dengan Covid-19. Kita lihat aturan-aturan sekarang sudah mulai dilonggarkan,
tidak ada lagi pembatasan-pembatasan,” imbuhnya.
Meski begitu, katanya, kewaspadaan patut terus dijaga dengan
tidak mengabaikan protokol kesehatan yang dirasa masih diperlukan, seperti
memakai masker dan sering-sering mencuci tangan memakai sabun.
Sebelumnya, Ketua MUI Banten KH Tb Hamdi Ma’ani Rusydi
mengatakan Mukerda dengan tema Memantapkan Spirit Islam Wasathiyah dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Ekonomi Keumatan di Era Society 5.0
tersebut sengaja digelar guna merumuskan program kerja MUI Banten di bawah
kepemimpinannya yang baru saja dilantik menyusul terpilihnya dirinya sebagai
ketua pada Musyawarah Daerah MUI Banten beberapa waktu lalu.
“Melalui momentum Rakerda ini diharapkan semakin meneguhkan
sikap umat yang bercirikan pada sikap tawasuth wal i’tidal serta bersikap
toleran terhadap perbedaan pandangan, baik dalam masalah khilafiyah, juga dalam
kemasyarakatan dan kebudayaan khususnya dalam perkembangan pada era disrupsi
digital,” paparnya. (*/pur)
0 Comments