Hammam Riza perlihatkan hasil kajian BPPT. (Foto: Istimewa) |
“Kebangkitan inovasi teknologi untuk penanganan Covid-19 dan
pemulihan ekonomi secara spesifik menyasar pada bidang kesehatan dan
pangan," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknokogi (BPPT)
Hammam Riza di Jakarta, Kamis (20/5/2021),
Hal itu disampaikan oleh Riza saat acara Media Gathering
BPPT dengan tema Satu Tahun Inovasi Teknologi Covid-19 "Menjaga dan
Memperkuat Ekosistem Inovasi Teknologi Penanganan Covid-19".
Riza menyebutkan hal sesuai dengan arahan Presiden Joko
Widodo untuk terus berburu inovasi yang diliputi semangat menggunakan produk
dalam negeri melalui Task Force Riset Inovasi Covid-19 (TFRIC-19).
Hingga kini, kata Riza, tantangan terbesar yang dihadapi
pemerintah yakni pelaksanaan program vaksinasi, pengendalian kasus Covid-19,
angka kematian hingga dampak mobilisasi penduduk yang tinggi pada masa mudik
Lebaran lalu. Tugas TFRIC-19 dalam mengembangkan inovasi masih terus berlanjut
untuk mengembangkan inovasi dan mengulurkan tangan kepada pihak mitra yang
dapat berkolaborasi dalam pelaksanaannya.
Hammam Riza mengungkapkan Covid-19 membangunkan kita semua
bahwa kesiapan dan ketahanan nasional khususnya dalam pandemi merupakan hal
serius, dan ketergantungan terhadap produk impor sangat tinggi.
“Untuk memenuhi kebutuhan secara nasional, BPPT bersama
mitra dalam kesempatan yang sama menghadirkan inovasi berupa Ventilator ICU,
Direct Digital Radiography untuk mendukung diagnosis Covid-19," ujarnya.
Hammam Riza menjelaskan Kit Pengukur Kadar Antibodi Paska
Vaksinasi, dan alat tes cepat antigen yang dinamakan BPRO dan sedang tahap
registrasi di Kementerian Kesehatan. Selanjutnya pengembangan inovasi berupa
suplemen dari ekstrak bawang putih terfermentasi, biskuit mulivitamin, suplemen
beta glucan, obat imunostimulan dan beras terfortifikasi.
"Di samping itu, TFRIC-19 berupaya dalam aksi
penggiatan data sain dan aplikasi kecerdasan artifisial di antaranya membuat
pangkalan data bioprospeksi tanaman obat, mikroba, pengembangan kecerdasan
artifisial untuk deteksi COVID-19 dan Pusat Kecerdasan Teknologi
Indonesia," ungkap Hammam.
BPPT pun sedang mempersiapkan sebuah konsep smart farming
bersama-sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
(Kemenko Marves) untuk pusat riset herbal di Kabupaten Humbang Hasundutan,
Sumatera Utara. Aktivitas riset ini yang berbasis herbal dan menggunakan kecerdasan
artifisial akan melahirkan terobosan smart farming untuk tanaman obat. (dade)
0 Comments