Gubenur Banten H. Wahidin Halim terima cindera mata dari Pascal Wilson. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkapkan Gubernur dalam Forum Dialog Gubernur
Banten Dengan Para Investor dan Pelaku Usaha Di Kawasan Cikande di Swiss Bell
Hotel, Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Selasa (30/3/2021)
Dialog dalam rangka pemulihan ekonomi dan akselerasi
kegiatan usaha pada masa pandemi Covid-19 itu diikuti para pengusaha dan
investor di Kawasan Cikande, Kabupaten Serang.
"Saya senang bisa bertemu Bapak dan Ibu sekalian.
Tujuan saya adalah ingin menyerap informasi. Saya tahu kondisi perekonomian
saat ini mengalami konstraksi," ungkap Gubernur.
Menurut Gubernur, pengusaha adalah salah satu mitra
pembangunan Pemprov Banten. "Kalau
perusahaan maju, berarti ekonomi daerah juga maju," ungkap Wahidin Halim.
Ditegaskan Gubernur, dialog atau pertemuan ini bertujuan
untuk menyerap aspirasi, saran, dan masukan dari para pelaku usaha dan investor
sehingga Provinsi Banten menjadi wilayah yang aman dan nyaman untuk
berinvestasi dan berusaha.
"Ini yang menjadi perhatian, Provinsi Banten sangat
nyaman untuk melakukan investasi. Kita bertemu tidak dalam kontek ingin atau
minta sesuatu. Semangat saya, anti korupsi," tutur Gubenur WH.
"Ada perubahan paradigma di Provinsi Banten. Melalui pendekatan personal dan kelembagaan
untuk menyamakan visi untuk Provinsi Banten yang lebih baik," ucap
Gubernur.
Dikatakan, sangat penting sekali aspirasi dari para pemangku
kepentingan (stakeholder) lain dalam membangun Provinsi Banten. Kalau semua
pihak jujur dan memiliki mentalitas baik, Gubernur berkeyakinan Provinsi Banten
tidak kalah dengan daerah lain.
"Kita menjadi daerah yang mendapat penghargaan dari KPK
dalam pencegahan korupsi. Tata kelola keuangan juga semakin baik dengan
diraihnya WTP (Wajar Tanpa Pengecualian-red) empat kali berturut-turut,"
jelas Gubernur.
"Angka kemiskinan Provinsi terendah nomor 2 se-Pulau
Jawa atau 6 terendah Nasional. Ini juga peran pengusaha," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur paparkan produksi beras
Provinsi Banten yang surplus; ketersediaan air untuk pertanian, rumah tangga,
serta industi dengan dibangunnya Waduk Karian dan Bendungan Sindang Heula;
pasokan listrik yang surplus, dukungan infrastruktur jalan dan jembatan, hingga
potensi perikanan laut di pantai wilayah Selatan Provinsi Banten.
Ditambahkan, kepatuhan para pengusaha dan masyarakat dalam
membayar pajak turut berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk
pembangunan Provinsi Banten.
"Kontribusi pajak terhadap PAD (Pendapatan Asli
Daerah-red) mencapai 70 persen," ungkap Gubernur.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, Gubernur menyatakan
Provinsi Banten telah memberlakukan Pembatasan Sosial Berbskala Besar (PSBB)
dan Pemberlakukan Pemabatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Industri boleh beroperasi, tetapi dengan melaksanakan
protokol kesehatan yang ketat. Alhamdulillah industri menjalankan dengan baik,"
ungkap Gubernur.
"Covid-19 bisa meruntuhkan semangat kita kalau kita
tidak kuat. Sebelum pandemi Covid-19, pertumbuhan perekonomian kita sedang
baik-baiknya. Semoga pandemi Covid-19 segera usai dan masyarakat bisa kembali
beraktivitas dengan normal," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Kawasan Industri Modern Cikande
Pascal Wilson mengungkapkan dari 3.700 hektar luas lahan Kawasan Industri
Modern Cikande, saat ini telah dikembang 1.500 hektar. Sudah masuk 265
perusahaan yang bergerak dari industri baja hingga food baverage dengan jumlah
tenaga kerja mencapai 35 ribu orang.
"Dalam waktu dekat akan dikembangkan fasilitas IPAL
(Instalasi Pengolah Air Limbah) dan Rumah Sakit tipe B," ungkapnya.
Turut hadir Kadis DPMPTSP Mahdani, Kadisnaker Al Hamidi,
Kadisperindag Babar Suharso, Plt. Kadis
DLHK Wawan Gunawan, Kepala Bapenda Opar Sohari, Karo Ekbang Ahmad Syaukani,
Karo Adpim Beni Ismail, serta tamu undangan. (*/pur)
0 Comments