![]() |
Warga berkerumun antre BST di SDN 4-5 Sukasari, Kelurahan Babakan. (Foto: Istimewa) |
"Kami sebenarnya sudah mengatur jadwalnya. Satu hari
itu terbagi dalam beberapa sesi. Ini kita maksudkan untuk menghindari kerumunan
orang," terang Suli saat dihubungi melalui telpon, Sabtu (9/1/2021).
Kejadian kerumunan tersebut, kata Suli, hanya terjadi di
satu lokasi saja, untuk di tempat lain berjalan tertib dengan menerapkan
protokol kesehatan secara ketat.
"Baru kali ini kejadian sebenarnya, tahun lalu teratur.
Di tempat lain pembaginannya juga lancar tidak ada kerumunan. Karena warganya
tertib mengikuti jadwal," jelas Suli.
Oleh karena itu, Suli berharap para penerima BST agar
mengikuti jadwal yang telah ditentukan dan menerapkan protokol kesehatan secara
lengkap.
"Kami mengimbau warga penerima BST agar hadir sesuai
jadwal yang ditentukan, dan jangan lupa untuk disiplian menerapkan protokol
kesehatan," tutur Suli berharap.
Menanggapi soal info tidak adanya petugas di lokasi, Suli
menerangkan pihaknya telah menerjunkan beberapa petugas lapangan bersama dengan
petugas dari PT POS Indonesia.
"Petugas ada, cuman memang hasil evaluasi kami teller
dari PT POS memang kurang makanya ke depan saya minta untuk ditambah tellernya
biar cepat pelayanannya," pungkasnya.
Senada dengan Suli, Camat Tangerang Zuldin Syafii
menerangkan berdasarkan pengalamannya, banyak warga penerima BST yang sengaja
datang pagi-pagi karena khawatir tidak kebagian.
"Mereka ini khawatir datang kesiangan stok uang habis,
logika masyarakat awam, sehingga memaksakan untuk hadir mendahului meski di
luar jadwal," terang mantan Kabag Umum Pemkot Tangerang.
"Budaya kurang disiplin ini yang sering jadi kendala
kita di lapangan," imbuhnya seraya menerangkan untuk penjadwalan pembagian
BST pihaknya telah membagi dalam tiga sesi perhari bahkan lebih, tergantung
jumlah warga penerima BST dalam satu kelurahan.
Sebagai informasi, sempat terjadi kerumunan warga penerima
BST di SDN 4 dan 5 Sukasari, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang. Namun
kerumunan tersebut bisa diurai oleh petugas setelah pihak PT POS Indonesia
menambah beberapa teller untuk melayani warga. (*/pur)
1 Comments
Saya usul ..tolonglah Kepala Dinsos jangan salahkan warga..anda yang seharusnya belajar sifat warga kita bagaimana kalau menerima BLT.. kenapa tdk disampaikan saja melalui aparat di kelurahan RW RT.. ini kerumunan mau diapain lagi.. harusnya polisi ambil tindakan untuk Kepala Dinsos.. proses secara hukum. Terima kasih. Ketua RW 07 Kelurahan Cikokol Tangerang Kota
ReplyDelete