Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IPW Minta TKA Cina Diperiksa Serius Terkait Virus Corona

Neta S. Pane: belum tersentuh.
(Foto: Istimewa)



NET - Ind Police Watch (IPW) berharap Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polri turun tangan membantu pemerintah mencermati, memantau, dan mempublikasikan perkembangan kesehatan para pekerja asal Republik Rakyat Cina (RRC).

“Selama ini pemerintah maupun juru bicara kasus Corona, sama sekali tidak pernah mempublikasikan keberadaan isu Corona di kalangan pekerja asal RRC. Apakah mereka semua aman dan terbebas dari virus atau tidak,” ujar Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane, Selasa (10/3/2020).

Hal itu disampaikan Neta melalui Siaran Pers yang diterima Redaksi TangerangNet.Com. Neta menyebutkan dari data yang dihimpun IPW, saat ini pada Maret 2020, di Indonesia jumlah tenaga kerja resmi asal RRC ada 40.357 orang. Naik 8.148 orang dibandingkan tahun 2018.

Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia, kata Neta, untuk mengerjakan berbagai proyek, mulai dari inprastruktur hingga pembangkit listrik. Di antaranya di Buleleng - Bali, di Batang - Jawa Tengah, di Langkat -  Sumut, Cilacap - Jateng, Gunung Mas - Kalteng, Batam – Kepulauan Riau (Kepri), Gorontalo Utara, Nagan Raya - Aceh, Bengkulu Tengah - Bengkulu, Jember - Jatim, Meikarta – Bekasi (Jawa Barat), Manokwari - Papua, Tanjungbalai Karimun – Sumatera Utara, Cilegon - Banten, Samarinda - Kaltim, Morowali - Sulteng dan lainnya.

“Terbanyak tenaga kerja asal RRC diperkirakan berada di Meikarta, Bekasi dan Morowali. Jumlah di kedua tempat itu lebih dari 6.000 orang,” ungkap Neta.

Melihat banyaknya jumlah pekerja asal RRC tersebut, sudah saatnya pemerintah bersikap serius mencermatinya. Jubir Corona harus menjelaskan kesehatan para pekerja itu secara terang benderang.
“Dan Polri lewat Dokkesnya perlu turun tangan membantu, mengingat Polri memiliki anggota hingga ke polsek. Sehingga masyarakat tidak resah dan mendapat kepastian mengenai isu virus Corona,” ucap Neta.

Menurut Neta, bisa jadi hal itu karena pemerintah begitu sibuk dengan isu Corona, sehingga kurang fokus dalam memperhatikan para pekerja asal RRC ini.

Neta mengatakan jumlah korban yang terkonfirmasi terkena virus Corona di Indonesia sudah mencapai 19 orang. Tapi sayangnya, pemantauan serius yang dilakukan pemerintah baru hanya terfokus pada warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri, sementara pemantauan terhadap para pekerja asal RRC yang ada di Indonesia sepertinya terabaikan.

“Bahkan Juru Bicara Khusus Corona belum pernah memaparkan bagaimana sesungguhnya, kondisi para pekerja asal RRC yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut,” ujar Neta. (*/pur)




Post a Comment

0 Comments