Gubernur Banten H. Wahidin Halim (Foto: Istimewa) |
NET - Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional
(Susenas) September 2019, Penduduk miskin di Provinsi Banten mengalami
penurunan sebanyak 13,04 ribu orang dari total 654,46 ribu orang per Maret 2019
menjadi 641, 42 ribu orang pada September 2019.
Atas data tersebut, Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH)
menyatakan pada 2020 ini capaian penurunan angka kemiskinan harus lebih baik
dengan terus melakukan upaya-upaya strategis pengentasan kemiskinan baik dari
komoditi makanan maupun non makanan.
“Capaian ini kita syukuri, tapi tahun ini harus lebih baik
lagi capaiannya. Upaya penekanan angka kemiskinan harus lebih terarah dan tepat
sasaran,” papar Gubernur, Kamis (16/1/2020).
Gubernur menjelaskan upaya pengentasan kemiskinan yang
dilakukan Pemprov Banten setiap tahunnya terus bergulir melalui program
strategis dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dari komoditi makanan seperti beras, daging ayam ras, telur
ayam ras, roti, dan lainnya serta kebutuhan non makanan seperti perumahan,
sandang, pendidikan, dan kesehatan.
“Termasuk pendidikan dan kesehatan, kita dukung melalui program
unggulan Pemprov Banten yang terintegrasi dengan program Pemerintah
Pusat,”tutur WH.
Sesuai data Susenas September 2019 yang dirilis Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi Banten, angka kemiskinan Provinsi Banten tercatat
sebesar 4,94 persen atau mengalami penurunan 0,15 poin dibanding periode Maret
2019 yang tercatat sebesar 5,09 persen. Presentase penduduk miskin di daerah
perkotaan yang pada Maret 2019 sebesar 4,12 persen, turun menjadi 4,00 persen
pada September 2019. Sementara presentase penduduk miskin di daerah perdesaan
pada Maret 2019 sebesar 7,49 persen atau turun menjadi 7,31 persen pada
September 2019.
“Artinya, selama periode Maret 2019 hingga September 2019
penduduk miskin di perkotaan berkurang 7,5 ribu orang dari 378,73 orang pada
Maret 2019 menjadi 371,28 orang pada September 2019. Sementara penduduk miskin
di perdesaan berkurang sebanyak 5,6 ribu orang dari 275,73 ribu pada Maret 2019
menjadi 270,13 ribu orang pada September 2019,” jelas Kepala BPS Provinsi
Banten Adhi Wiriana.
Adhi menambahkan secara umum pada periode 2002 hingga 2019
tingkat kemiskinan di Banten cenderung menurun baik dari sisi jumlah maupun
presentase, kecuali pada 2006, September 2013, Maret 2015, September 2017, dan
September 2018.
“Kenaikan kemiskinan pada periode tersebut dipicu oleh
kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai dampak dari kenaikan harga bahan
bakar minyak,” tuturnya. (*/pur)
0 Comments