Gubernur Banten H. Wahidin Halim memberi ucapan selamat kepada CPNS peserta Diklat. (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim mengingatkan para
calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Provinsi Banten untuk senantiasa
menjunjung nilai integritas dan tidak terpengaruh apalagi hingga terbawa
lingkungan yang negatif. Bukan hanya lingkungan kerja, namun lingkungan sekitar
atau rumah sendiri juga harus dijaga agar tidak terpengaruh dorongan untuk
bertindak melanggar aturan sebagai PNS.
"Bisa saja karena semisal, istrinya gemar belanja di
mall atau beli barang-barang mahal, lalu mendorong kalian melakukan korupsi.
Atau karena tetangga dan teman kerjanya beli mobil baru, kalian panas ingin
beli yang lebih bagus dengan menggunakan uang hasil merampas hak rakyat," ungkap
Gubernur saat membuka Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2019 di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Provinsi Banten, Jalan AMD Lintas Timur Nomor 6,
Kadumerak, Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/5/2019).
Gubernur mengatakan dengan pendapatan yang diperoleh
setiap bulannya, PNS diharapkan dapat menyesuaikan pengeluarannya sesuai
kebutuhan dan tidak memaksakan untuk memenuhi keinginan atau hawa nafsu. Belilah
segala sesuatunya berdasarkan fungsi dan kebutuhan. Oleh karena, untuk
membangun hidup bahagia bisa diciptakan sendiri dengan menerapkan hidup seadanya
dan tidak berangan-angan terlalu berlebihan.
"Kalau gaji Rp 2 juta ya jangan beli Avanza atau
Innova, beli yang sederhana dulu. Saya juga kalau beli segalanya dilihat dari
fungsi. Jangan korupsi, karena ada amanah dari Allah yang sudah diberikan dan
harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Tanpa korupsi kita bisa sehat, bahagia dan
keberkahan akan datang," tutur Wahidin Halim (WH).
Selain itu, Gubernur mengingatkan para peserta Diklat dasar
agar senantiasa disiplin, peduli terhadap alam dan masyarakat sekitar agar
menstimulasi kepedulian PNS sebagai pelayan publik terhadap situasi terkini dan
kebutuhan masyarakat. Atas kepedulian tersebut, dengan sendirinya akan
membentuk pribadi PNS yang pandai bersyukur dan anti-korupsi.
"Datang pagi, apel, bersilaturahim tidak hanya
dengan manusia tapi juga dengan mahkluk lainnya seperti tumbuhan, sirami
pohon-pohon agar lingkungan kerja lebih indah dan sehat. Kalau masih CPNS
nurut, pake dasi kupu-kupu nurut, tapi begitu selesai pendidikan harus tetap
patuh. Jangan sampai hilang aspek kognitifnya karena terbawa lingkungan
sosial," ucap WH.
Selain memberikan pesan-pesan positif kepada para CPNS
peserta Diklat dassar, Gubernur melakukan tanya jawab santai dengan sejumlah
CPNS yang berprofesi di bidang teknis seperti dokter, guru hingga pertanian.
Beberapa pertanyaan yang dilontarkan di antaranya meliputi asal daerah, tempat
bertugas konsep dan visi misi para CPNS tersebut dalam melanjalankan tugasnya.
(*/pur)
0 Comments