![]() |
Warga yang membawa anak saat mengurus akte kelahiran lancar karena anak-anak ada tempat bermain di Kecamatan Panongan. (Foto: Istimewa) |
Di salah satu sudut ruangan kantor Kecamatan Panongan arena mainan anak dipersiapkan bagi masyarakat untuk anak-anak mereka.
Ani, salah seorang warga asal Mekar Bakti tengah mengurus akte kelahiran ini terlihat enjoy begitu sampai di kantor kecamatan ini. Anaknya langsung bermain di wahana uang yang disiapkan oleh pihak kecamatan, sehingga tidak rewel atau nangis saat ditinggal untuk menjalani proses pelayanan.
"Alhamdulillah tidak terganggu, karena anak saya sibuk bermain di arena permainan yang berada di sudut ruangan kecamatan ini," ujar Ani, kepada wartawan di kantor kecamatan tersebut, Selasa (5/3/2019).
Selain di dalam ruangan, Ani mengaku anaknya juga bisa bermain di halaman kantor kecamatan karena di luar memiliki berbagai jenis permainan yang bisa dimainkan anak-anak.
"Untuk yang di luar ruangan, kita harus jagain. Untungnya, ada adik saya yang jagain Dika, anak saya," ungkap Ani.
Sementara itu, Prima Saras Puspa, Camat Panongan mengatakan kalau keberadaan wahana permainan anak diberikan sebagai bentuk inovasi pelayanan bagi masyarakat.
"Masyarakat yang memiliki anak tidak perlu takut untuk datang mengurus pelayanan, karena kita sediakan arena permainan bagi anak-anak mereka, supaya betah dan tidak bosen," ujar Prima Saras Puspa.
Prima menjelaskan jika inovasi ini bukti adanya sinergitas pemerintah dan pihak lain serta keberanian dalam mengambil kebijakan untuk supaya masyarakat tetap bisa terlayani.
"Selain menghadirkan pelayanan yang optimal dan profesional, masyarakat juga harus mendapat kenyamanan ketika datang mengurus keperluan," terangnya.
Diakuinya, selain kantor ramah anak juga memiliki ruang laktasi atau ruangan ibu menyusui, sehingga anak balita yang masih mendapatkan asupan Air Susu Ibu (ASI) tetap tidak terganggu. Selain itu, ada juga ruang perpustakaan dan ruang pelayanan mediasi.
"Ruang laktasi kita berikan lengkap dengan peralataannya. Ruang perpustakaan dengan buku bacaannya, ruang mediasi hadir bagi masyarakat yang merasa keberatan atas pelayanan," ujar Puspa. (ran)
0 Comments