![]() |
Kepala BNN Banten Nurochman: etika pejabat publik. (Foto: Istimewa/Ttkn) |
NET - Aliansi Muda Banten Selatan
(AMBS) menyayangkan dan mengecam atas ucapan Kepala BNN Banten Nurochman yang terkesan
menuding Gubernur Banten tidak memiliki komitmen dalam pemberantasan narkotika.
Pernyataan Kepala BNN Banten
Nurochman yang mengatakan, "boleh bikin jalan sekian puluh kilometer,
bikin rumah sakit, bebas pendidikan. Kalau anak mudanya kena narkoba percuma
pembangunan dijalankan, 10-15 tahun ke depan tidak ada pemuda Banten yang punya
prestasi. Iris kuping saya". Pernyataan Nurochman tersebut ditayangkan
sejumlah media online, Selasa (24/7/2018).
Aktifis Banten Selatan yang
tergabung dalam Aliansi Muda Banten Selatan (AMBS) mengecam atas peryataan
Kepala BNN Banten tersebut.
"Kami selaku pemuda merasa
kecewa atas ucapan Kepala BNN Banten yang mengatakan pembangunan pendidikan,
kesehatan, dan infrastruktur yang sedang dilakukan oleh Gubernur Banten
dianggap percuma oleh Kepala BNN Banten Nurochman," ujar Topan Ghifari, aktifis
AMBS.
Topan Ghifari mengatakan hal Itu
tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat publik yang menyebutkan pembangunan
pendidikan dianggap percuma. Padahal pembangunan pendidikan itu adalah
prioritas dan penting.
“Dengan pembangunan pendidikan, kita
tentu diajarkan budi pekerti, moralitas, dan karakter berfikir baik. Harusnya
kebijakan Gubernur Banten terhadap pembangunan pendidikan ini didukung bukan
dianggap percuma," tutur Topan.
Topan menjelaskan kalau tidak
mampu menjalankan tugas sesuai dengan beban yang diberikan oleh pimpinan,
jangan menyalahkan pihak lain. “Pak Nurochman, Anda seperti kurang beretika.
Pakailah tatakrama dalam menjalankan tugas agar mendapat simpati dari pihak
lain,” saran Topan.
Tokoh pemuda dan aktifis dari
Aliansi Muda Banten Selatan mengaku kecewa atas ucapan Kepala BNN Banten yang
telah menyepelekan pembangunan pendidikan di Banten.
"Ya, kami sangat kecewa dan
menyayangkan atas ucapan-nya (kepala BNN Banten-red) yang terkesan tidak
mendukung program pembangunan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di
Provinsi Banten" ujar Topan.
Terpisah, tokoh Pemuda Malingping
Usep Setiana mengatakan komitmen pemberantasan narkoba itu domainnya ada di
Badan Narkotika Nasional dan itu lembaga vertikal alias pusat bukan di
Pemerintah daerah.
"Kalau saya menilai Gubernur
Banten, Pak Wahidin Halim ini luar biasa ikut serta membantu memerangi bahaya
narkoba melalui kebijakannya. Hal terlihat seperti memberikan bantuan dana
kepada pondok pesantren, membangun pendidikan, kegiatan keagamaan, menggelar
kegiatan keolahragaan. Saya rasa Gubernur Banten telah mendukung pemberantasan
narkotika melalui kegiatan-kegiatan positif untuk warga Banten," tutur
Usep. (*/ril)
0 Comments