Herizal memukul gong tanda dimulainya seminat internasional. (Foto: Dade Fachry/tangerangnet.com) |
NET -- Seringnya terjadi cuaca
ektrem di Samudra Hindia yang berdampak ke Indonesia membuat Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) menggelar seminar International Indian Ocean Expedition 2
(IIOE-2) yang berlangsung sejak Senin-Jumat (19-23/3) hingga Jumat (23/3)
mendatang.
IIOE-2 ini, melibatkan 50 peneliti
internasional dan 53 peneliti dari akademisi hingga lembaga riset yang ada di
Indonesia. "Para peneliti itu akan mengamati bidang oseanografi dan
atmosfer dari wilayah pesisir sampai laut Samudra Hindia dalam kurun 5
tahun," ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, saat membuka acara
Seminar International Indian Ocean Expedition 2 (IIOE-2), Rabu (21/3), di kantor BMKG, Jalan Angkasa Pura Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dari penelitian itu akan diperoleh
aktivitas Samudra Hindia, seperti arus laut ataupun pengaruhnya terhadap iklim,
cuaca dan ekosistem laut. Digelarnya acara ini guna melaporkan dan mengevaluasi
pelaksanaan program-program riset atas aktivitas laut di Samudra Hindia.
Sementara itu, Kepala Pusat
Penelitian Oseanografi (P2O) LIPI, Dirhamsyah mengatakan program IIOE -2 ini
merupakan komponen penting untuk layanan maritim, pengelolaan lingkungan,
prediksi iklim dan ketahanan pangan dan energi. P2O telah melakukan penelitian
terkait Samudera Hindia sejak 2015 dengan menggunakan kapal Riset K/R Baruna
Jaya VIII dalam ekspedisi penelitian Widya Nusantara di Mentawai, Enggano dan
Aceh.
"Selain itu, dalam aspek
geosains kelautan, LIPI juga bekerja sama dengan Singapura dan Perancis untuk
meneliti sumber-sumber tsunami dan gempa di Samudera Hindia khususnya di barat
Sumatera. Riset kelautan kita perlu didorong agar dapat ditingkatkan dan saat ini
untuk mendukung penelitian Samudera Hindia sedang dibangun Stasiun Penelitian
Sabang," kata Dirhamsyah.
Hal ini sebagai komitmen kita
untuk melakukan pengembangan penelitian terkait Samudera Hindia, katasnya.
(dade)
0 Comments