Said Endrawiyanto: proyek pusat. (Foto: Syafril Elain, TangerangNet.Com) |
NET – Guna untuk
memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat
yang mudah, terjangkau dan efektif dalam mengatasi kemacetan lalu
lintas, Pemerintah Kota Tangerang berharap pembangunan terminal terpadu Tanah
Tinggi di Kota Tangerang sudah bisa dilaksanakan pada awal 2018 nanti.
Pasalnya,
perencanaan atau detail engineering design
(DED) dari terminal terpadu tersebut sudah disiapkan. "Saya kira seluruh
kebutuhannya sudah lengkap. Tinggal pelaksanaannya saja dari Pemerintah Pusat,”
ujar Kepala Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrowiyono,(Senin (6/2/2017).
Hal itu terjadi,
kata Said, karena setiap terminal kelas A di daerah, kewenangan pembangunannya ada di tangan Pemerintah
Pusat. "Sebenarnya Pemda Kota Tangerang berharap agar pembangunan terminal
terpadu cepat direalisasikan. Tapi karena kewenangannya ada di Pemerintah
Pusat, mau nggak mau ya harus menunggu,”
tutur Said.
Sedangkan
mengenai pendukungnya untuk menjadikan terminal Tanah tinggi sebagai
terminal terpadu sudah mendekati. Karena
dari lima jenis moda transportasi seperti kereta api bandara, kereta api
reguler, bus antar kota antar-provinsi, angkutan masal bus rapid transit (BRT)
Kota Tangerang sudah ada. Tinggal bus trans Jabodetabek yang belum.
Mengenai rencana pembangunannya, kata Said, nantinya terminal Tanah Tinggi dipeluas
hingga ke stasiun Tanah Tinggi. Dengan
cara memotong Jalan Benteng Betawi.
Sedangkan Jalan Benteng Betawi dibelokkan ke belatakang terminal. "Nantinya
antara terminal dan stasiun itu menyatu di satu area,” ucap Said.
Adapun fasilitas
lainnya di terminal terpadu itu, kata Said, akan didirikan pusat perbelanjaan,
restoran, hotel, ruang terbuka hijau dan parkir anda ride. Sehingga bagi mereka
yang hendak bepergian ke luar daerah atau luar negeri melalui Bandara Soekarno
Hatta bisa memarkurjab kendaraannya atau membeli oleh-oleh di terminal tersebut
Begitu pula dengan
warga lainnya yang hendak ke Jakarta atau bandara. Mereka bisa langsung
menggunakan moda transportasi kereta dengan memarkirkan kendaraannya di
terminal itu. “Kalau ini sudah terjandi, tentu akan mengurangi kemacetan lalu
lintas, baik yang hendak atau datang ke Bandara maupun Jakarta," ujar
Said. (man)
0 Comments