Ilustrasi pesawat Lion Air. (Foto: Istimewa) |
NET - PT Angkasa Pura
II, selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta (BSH) beserta kantor otorita
Bandara Internasional tersebut, kemarin melakukan pertemuan untuk membahas soal
penerbangan Lion Air (JT-161) rute Singapura-Jakarta yang salah mendarat di
Terminbal Domistik Bandara Internasional tersebut.
"Sampai saat ini
persoalan tersebut masih dibahas. Tujuannya untuk mencari tahu kanapa sampai
terjadi mis-komunikasi antara pihak penerbangan dan Air Traffic Control (ATC),
sehingga pesawat yang seharusnya mendarat di Terminal 2, menjadi ke Terminal
1," ujar Haerul Anwar, Public
Relation Manager PT Angkasa Pura II, Minggu (15/5/2016).
Selain itu, kata
Haerul, pihaknya juga sudah memanggil pihak maskapai Lion Air, agar persoalan
tersebut tidak terulang lagi.
"Masalah kesalahan ini, kami hanya bisa menyarankan saja. Karena yang
punya wewenang untuk memberikan sanksi terhadap perusahaan penerbagan itu
adalah regulator, dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara," tutur Haerul
Anwar.
Yang jelas, kata
Haerul Anwar, pihaknya memberi respon
positif terhadap kinerja Petugas Aviation Security (Avsec) BSH yang mengetahui
kesalahan prosedur dan langsung mengambil
tindakan untuk mengarahkan penumpang ke jalur bus yang menuju ke kedatangan internasional di Terminal 2, agar
penumpang melewati proses imigrasi.
Akibatnya, tambah Haerul,
dampak buruk yang mungkin timbul dapat dihilangkan oleh kinerja petugas
Avsec dalam menangani situasi tersebut.
"Kami harap persoalan ini tidak terjadi lagi, baik terhadap maskapai Lion
Air maupun lainnya," ujar dia.(man)
0 Comments