
Menu Wulandari, Kurnia Tri Rohyani, dan
Nina Bahri di Tugu Mauk, simbol pejuang.
(Foto: Istimewa)
Assalamu Alaikum Wr Wb.
HIDUP itu bukan sekadar makan, minum, olahraga, beribadah, bersosialisasi dan lain-lain tapi bagaimana mengisi hari-hari dengan nilai perjuangan apalagi jika usia semakin banyak.
Entah memang sudah suratan Illahi sejak 2014 atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2012 di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) termasuk Bandung, Jawa Barat, tiba-tiba ada Ghiroh perjuangan.
Sejak muncul sosok Ahok & Jokowi (Basuki Tjahaja Purnama-Joko Widodo). Dua sosok penuh kontroversial membuat emak-emak yang tadinya hanya pekerja kantoran, bisnis rumahan atau ibu rumah tangga (RT) saja tiba-tiba terpanggil untuk menjadi aktifis turun ke lapangan.
Para Lawyer pun turun dan bersatu bersamai para Relawan.
Tanpa dikomando, mereka muncul dan bersatu. Grup-grup perjuangan pun muncul tanpa bisa direm.
Nama-nama grup yang unik pun mulai terdengar. Dan puncaknya saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Saat Prabowo Subianto (PS) mencalonkan diri, emak-ema dan para prianya mendukung abis sosok tersebut. Tapi PS gagal dan 2019 kembali para relawan pendukung ikut kembali dengan all out dan jumlahnya tambah banyak.
Tapi ketika PS bergabung dengan rezim Jokowi mulai tuh terpisah grup-grup pendukung. Ada yang tetap mendukung lebih banyak yg menolak mendukung lagi. Apalagi belakangan banyak yang harus dipenjara😥 (Kasus Depan Bawaslu) banyak yang kecewa dengan PS.
Dan pada 2024 para relawan berpindah dukungan kepada Anies Baswedan.
Hiruk pikuk dukung mendukung di Pilpres berlanjut mendukung aksi-aksi perlawanan terhadap kezaliman. Jangan heran dalam setiap aksi demo termasuk melawan PIK-2, grup emak-emak juga para bapak tetap turun. Padahal mereka tidak dibayar. Dengan duit sendiri mereka harus mengongkosi diri mereka termasuk bersatu beli makanan & menyewa mobil jika harus turun terutama ke tempat yang jauh seperti di Tugu Mauk, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, kemarin.
Jihad fisabilillah mungkin terdengar berlebihan tapi hidup memang harus terus berjuang seperti ajaran Alquran terutama dalam melawan kezaliman & kemunafikan.
Grup-grup tersebut tanpa sadar sudah seperti keluarga besar. Percaya tidak percaya mereka happy dan selalu sehat karena satu visi misi dalam perjuangan. Ghiroh yang sama tanpa sadar obat untuk hati selalu peka dan otak selalu berpikir waras. Pada saat banyak yang siap jadi penjilat dan masa bodoh tapi ada sekumpulan relawan perjuangan yang siap turun tanpa dibayar karena ada Iman.
Kemarin saya ikut grup ARM (Aliansi Rakyat Menggugat) ke Mauk untuk beri dukungan ke rakyat Mauk terutama Tangerang. Merayakan Hari Pahlawan tak perlu dengan seremonial cukup berorasi mengingatkan hak-hak rakyat agar tanah tidak dirampas lagi.
Dan Hari ini relawan akan berkumpul lagi memberi dukungan untuk Roy Suryo dan kawan-kawan di Gedung Juang, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat..
Mungkin fenomena itu hanya ada di Indonesia lho.😁👍 (***)



0 Comments