![]() |
| Gubernur Banten Andra Soni lompat bermain tali yang dimainkan oleh Ny. Tinawati. (Foto: Istimewa) |
HAN menjadi penegasan peran strategis anak-anak dalam
pembangunan bangsa ke depan. Kegiatan dihadiri Forkopimda, instansi vertikal,
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, Sekretaris Daerah (Sekda)
Provinsi Banten Deden Apriandhi H, serta jajaran pejabat Organisasi Perangkat
Daerah (OPD), Pimpinan
lembaga/organisasi/Media dan ratusan anak
Banten
Sejak pagi, suasana Gedung Negara Provinsi Banten dipenuhi
semangat ceria anak-anak. Andra Soni
disambut hangat anak-anak TK dan SD
dengan pemberian buket bunga, sebelum kemudian turut serta dalam Defile Profesi
Anak.
Dalam area perayaan, anak-anak diajak mengikuti berbagai
aktivitas edukatif seperti kelas membaca (readaloud), mendengarkan dongeng,
bermain permainan tradisional, menyaksikan pertunjukan pantomim dan badut,
hingga mengikuti edukasi Zona Selamat Sekolah yang digelar Dinas Perhubungan.
Andra Soni ikut permainan tradisional
seperti egrang, hulahop, dan lompat tali. Andra Soni disambut sorak kegembiraan
dari para peserta.
Andra Soni menyampaikan pesan mendalam bahwa anak-anak hari
ini adalah pondasi utama untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, ketika
Indonesia genap berusia 100 tahun.
“Anak-anak adalah pilar utama Indonesia menuju Indonesia
Emas 2045. Sebuah cita - cita besar saat bangsa kita genap berusia 100 tahun.
Maju, adil, dan berdaya saing global,” ujar Andra Soni.
Andra Soni menyebutkan bahwa tanggung jawab untuk
mendampingi dan melindungi anak bukan hanya milik negara, tetapi seluruh elemen
masyarakat. “Kita para orang tua, guru, pemimpin, dan seluruh elemen masyarakat
wajib hadir sebagai pelindung, pendamping, dan pemberi ruang tumbuh,” tuturnya.
Andra Soni menjelaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten
dalam meningkatkan kualitas hidup anak. Mulai dari penyediaan sekolah gratis
untuk satuan pendidikan swasta, layanan kesehatan dan gizi yang memadai, hingga
perlindungan dari kekerasan, eksploitasi, dan perundungan.
“Saya memohon maaf jika kami belum sempurna dalam melindungi
anak-anak kita, terutama di lingkungan sekolah. Saya berjanji akan
menindaklanjuti dan memastikan bahwa sekolah menjadi tempat paling aman bagi
anak-anak ke depan,” ucapnya.
Gubernur Andra Soni menyampaikan pesan motivasi kepada
anak-anak untuk tidak takut tampil dan berani menghadapi tantangan. “Tidak ada
jaminan bahwa anak-anak dari keluarga mampu pasti sukses, atau yang pintar hari
ini akan berhasil di masa depan. Yang paling penting adalah konsistensi,
kemauan untuk terus belajar, dan komitmen terhadap waktu,” ujarnya.
“Jangan pernah menunda-nunda apa yang bisa kalian kerjakan
hari ini. Itu adalah kata-kata dari guru matematika saya saat saya kelas 2 SMP,
dan saya pegang sampai sekarang,” tutur Andra Soni.
Andra Soni mengajak seluruh masyarakat Banten untuk
menjadikan rumah, sekolah, tempat ibadah, dan ruang publik sebagai ruang aman
dan penuh kasih bagi anak-anak.
“Teruslah bermimpi, belajar, dan berkarya. Jadilah anak
hebat yang membawa perubahan. Karena ketika kalian hebat, Indonesia akan
menjadi kuat,” tutupnya.
Pada acara itu diluncurkan inisiatif “KOMPAK” (Kolaborasi
Ojek Online Aman Perempuan dan Anak), hasil kerja sama antara Pemprov Banten
dengan Gojek. Program ini bertujuan
menciptakan sistem transportasi yang aman dan ramah untuk perempuan dan anak.
Termasuk dengan sistem pelaporan cepat jika terjadi kekerasan atau ancaman
dalam perjalanan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina,
dalam laporannya menyebut HAN ke-41 sebagai “hari lebaran anak-anak” yang
dihadiri lebih dari 350 anak yang mewakili se-Provinsi Banten
“Ini bukan hanya seremonial, tapi bentuk nyata cinta
pemerintah terhadap anak-anak. Terima kasih kepada Bapak Gubernur yang telah
membuka akses Gedung Negara bagi anak-anak,” ungkapnya.
Dikatakan, Peringatan HAN ke-41 tingkat Provinsi Banten
tahun 2025 ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Banten dalam membangun
generasi masa depan yang hebat, tangguh, dan berdaya saing tinggi. Anak-anak
bukan sekadar objek perlindungan, tetapi subjek pembangunan yang memiliki hak
tumbuh dan berkembang secara optimal. (*/pur)




0 Comments