![]() |
| Sekda Banten Deden Apriandhi mewakili Gubernur Banten, Ketua FPRMI Bernandus Wilson Lumi, dan Dr. Bahtiar Baharudin. (Foto: Istimewa) |
Rangkaian Anniversary ke-2 FPRMI ini sekaligus menjadi ajang
refleksi dan apresiasi atas kontribusi dunia pers dalam menjaga ruang demokrasi
dan keterbukaan informasi publik. Penghargaan Pena Mas diserahkan oleh Ketua
FPRMI Bernandus Wilson Lumi yang diterima oleh Sekda Provinsi Banten Deden
Apriandhi dan Dr. Drs. Bahtiar Baharudin, M.Si. Gubernur Banten berhalangan
hadir diwakilkan oleh Sekda Banten Deden.
Ketua Umum FPRMI Bernandus Wilson Lumi mengatakan pentingnya
kolaborasi yang sehat antar insan media, serta mengingatkan bahwa saat ini
kondisi pers tidak sedang baik-baik saja.
“Pers kita tengah menghadapi tantangan besar. Bukan hanya
dalam bentuk tekanan langsung, tetapi juga lewat pembatasan ruang berekspresi
dan penyusutan kepercayaan publik. Maka dari itu, solidaritas dan kolaborasi
antarmedia menjadi semakin penting,” tutur Wilson.
Wilson menyinggung fenomena media yang terpinggirkan oleh
arus informasi dari media sosial yang belum tentu akurat, serta perlunya
memperkuat posisi pers sebagai penjaga nilai-nilai demokrasi.
“Jika informasi hanya dipercayakan pada platform yang tak
terverifikasi, kita tidak sedang membangun ekosistem yang sehat. Media harus
tetap berdiri sebagai sumber utama informasi yang kredibel,” tuturnya.
FPRMI, kata Wilson, memberikan Penghargaan Pena Mas kepada
sejumlah tokoh pemerintahan, jurnalis senior, serta mitra strategis yang
dianggap konsisten mendukung peran pers dalam pembangunan dan edukasi publik.
Acara gala diner diisi dengan hiburan, pembacaan pantun
jurnalistik, dan sesi ramah tamah antar media dari berbagai daerah, menegaskan
semangat kolaborasi lintas wilayah.
Momentum ini sekaligus menegaskan komitmen FPRMI untuk terus
menjadi ruang berkumpulnya para pimpinan redaksi yang profesional, kritis, dan
berintegritas dalam menghadirkan jurnalisme yang relevan pada era digital.
(*/pur)




0 Comments