Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dante Saksono: 80 Persen Warga Binaan Di Lapas Konsumsi Obat Pencegahan TBC

Wamenkes RI Dante Saksono sedang saksikan 
kegiatan pelayanan kesehatan di Lapas Perempuan. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Wakil Menteri Kesehatan  (Wamenkes) RI Prof. Dr. Dante Saksono menyampaikan bahwa penyebaran penyakit tuberclosis (TBC) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ini memiliki risiko 10 kali lebih tinggi penyebarannya, sehingga perlu dilakukan penanganan hingga pencegahan.

“Ini upaya kita memberikan pelayanan kesehatan secara merata serta mengidentifikasi kasus TBC pada kelompok berisiko. Salah satunya di dalam lembaga pemasyarakatan, bahkan berdasarkan laporan ada sekitar 80 persen warga binaan mengonsumsi obat pencegahan TBC,” ujar Dante Saksono, Rabu (19/3/2025).

Hal itu dikatakan Dante saat berkunjung ke Lapas Perempuan di Kota Tangerang. Wamenkes meninjau langsung kegiatan ACF TB atau Active Case Finding Tuberkulosis yang ditujukan kepada para warga binaan di Lapas Perempuan kelas IIA Tangerang.

Ikut mendampingi Wamenkes yakni Wali Kota Tangerang H. Sachrudin, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten, M. Ali Syeh Banna, Wakil Menteri PPA RI serta Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di Lapas Perempuan Kelas IIA Tangerang, Kecamatan Tangerang Kota Tangerang.

Dalam kunjungannya ke Lapas Perempuan, Wamenkes meninjau langsung kegiatan ACF TB atau Active Case Finding Tuberkulosis yang ditujukan kepada para warga binaan di Lapas Perempuan kelas IIA Tangerang.

“Jadi, kami lakukan skrining kesehatan hari ini, baik skrining TBC, iva test hingga cek kesehatan tes secara umum,” ungkap Dante kepada awak media.

Wamenkes menuturkan berdasarkan hasil identifikasi provinsi yang mencapai cakupan TBC terbaik ini adalah Provinsi Banten, dan Kota Tangerang jadi salah satu wilayahnya.

“Diharapkan berbagai program yang ada di Tangerang ini bisa direplikasi ke daerah lain, sehingga proses identifikasi TBC bisa optimal,” pungkas Wamenkes RI.

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin menerangkan berbagai program deteksi TBC di Kota Tangerang terus dimasifkan sebagai bagian dari upaya mengentaskan penyebaran kasus TBC di Kota Tangerang.

“Yakni melalui Kader Asmara TBC dan Ransel TBC sehingga cakupan skrining mandiri lebih banyak lagi, serta tentunya perhatian terhadap kebutuhan sanitasi yang bersih dan kebutuhan gizi yang baik, terus kami berikan kepada pasien TBC di Kota Tangerang,” ujar Sachrudin. (*/pur)

 


Post a Comment

0 Comments