![]() |
Rakyat Rempang melakukan demo pertahankan tanah mereka dari gusuran PSN Rempang EcoCity. (Foto: Istismewa/vivi.co.id) |
SEJAK dahulu, penulis atau setidaknya punya firasat buruk
mengenai pembangungan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kok bisa investor-investor
lokal mau investasi di IKN yang tempatnya terpencil, di tengah hutan, jauh dari
Jakarta. Rasanya sangat mustahil Ibu Kota bisa pindah ke IKN dalam waktu
singkat, yakni di akhir masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko
Widodo (Jokowi).
Kalau untuk investor asing dari awal saya sudah tidak
percaya kalau mereka mau investasi di IKN, setidaknya dalam masa Pemerintahan
Joko Widodo. Banyak hal yang masih harus dipersiapkan di IKN selain pembangunan
infrastruktur yang harus lengkap dan memadai, juga mental para pejabat negara
dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah kantor di sana. Apa mereka
tidak akan rugi besar investasi di IKN itu, kecuali mereka mau menunggu
hasilnya minimal 25 atau 30 tahunan lagi?
Ah, pasti ada yang tidak beres ini? Sepertinya ada barter
atau apa antara investor-investor dalam negeri itu dengan Pemerintahan Jokowi.
Mungkin mereka tahu tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa mereka investasi
di IKN itu. Namun mereka akan membidik keuntungan di sektor lain, atau di
Proyek Strategis Nasional (PSN) di tempat lainnya.
Bagi mereka sepertinya bisa membantu menyelamatkan muka
Jokowi yang kerap mencitrakan diri sebagai pemimpin visioner, mahir dalam
membuat gebrakan-gebrakan pembangunan infrastruktur dll. Pasti sudah akan bisa
membuat senang hati Jokowi, dan mereka kemudian tinggal menawarkan proposalnya
untuk meminta jatah PSN di tempat lainnya.
Toh Jokowi paling lihai "menyihir" dukungan
rakyat, mau merampok sumber daya alam di daerah manapun dengan dibungkus alasan
untuk PSN, pasti Jokowi akan tetap didukung takyat. Kalau tidak didukung,
tinggal menghubungi lembaga survei langganannya saja, dan nanti akan ke luar
rilis sendiri Jokowi didukung atau dipercayai rakyat sekian puluh persen.
Dan ternyata akhirnya firasat penulis itu seakan sudah mendekati kebenarannya,
banyak kalangan yang mulai berani mengungkap kerahasiaan itu, bahwa ternyata
Jokowi telah melakukan barter investasi di IKN dengan PSN di Pantai Indah Kapuk
(PIK) dan Bumi Serpong Damai (BSD). Salah satu dari investor besar itu juga
pernah mengaku bukan, bahwa dia investasi di IKN itu karena mau menutupi muka
(menutupi malu) Jokowi? Ah, adili saja Jokowi..! (***)
14 Januari 2025.
Penulis adalah pengamat politik dan sosial.
0 Comments