Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kota Tangerang Terus Berupaya Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak Dan Perempuan

Menteri PPPA Arifah Fauzi dan Pj Walikota 
Tangerang Nurdin menyimak paparan dari 
narasumber tentang penghapusan kekerasan. 
(Foto: Istimewa) 


NET - Upaya untuk mengurangi dan bahkan menghapus kekerasan terhadap anak, remaja dan perempuan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang melalui berbagai program serta langkah yang konkret.

Dengan maksud tersebut, Penjabat (Pj) Walikota Tangerang Nurdin menandatangani komitmen berupa dukungan penghapusan kekerasan terhadap anak dan perempuan bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia (RI) Arifah Fauzi, dalam acara Hasil Penelitian Kualitatif Pengalaman Hidup Anak dan Remaja pada 2024,  yang terkait Kunjungan Kerja Menteri PPPA RI ke Kota Tangerang.

"Komitmen ini tentunya sejalan dengan arah dan tujuan pembangunan sarat visi dan misi dari Pemkot Tangerang, yakni mewujudkan masyarakat Kota Tangerang yang berakhlakul karimah, unggul, dan berdaya saing melalui pendidikan berkelanjutan bagi anak-anak generasi penerus bangsa. Untuk itulah, pemberdayaan dan perlindungan terhadap anak menjadi sesuatu yang sangat penting bagi keberlanjutan generasi penerus bangsa tersebut," tutur Nurdin.

Nurdin mengatakan hal itu  pada acara yang diselenggarakan di TK/SD Kartini Kampung Pendora, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Senin (16/12/2024).

Nurdin menjabarkan komitmen Pemkot tersebut dituangkan baik melalui program maupun kegiatan yang memprioritaskan pemberdayaan perempuan serta perlindungan terhadap anak-anak di Kota Tangerang.

"Saat ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang terus bekerja maksimal dengan dibantu oleh 1.090 Posyandu dengan kadernya yang merupakan bentuk kolaborasi antar dinas, stakeholder (pemangku kepentingan-red) dan Satgas yang secara sinergis bergerak bersama mengatasi persoalan terkait dengan anak, remaja, dan perempuan," ujar Nurdin.

"Kita mempunyai call center di 112 atau bisa melalui LAKSA untuk melayani laporan dan pengaduan darurat termasuk yang berhubungan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak," imbuhnya.

Dalam acara tersebut juga, mantan Kepala Pusdatin Kemendagri tersebut, menerima secara simbolis booklet hasil kajian kualitatif pengalaman hidup anak, remaja dan perempuan 2024 berdasarkan Permen PPPA No. 6/2024 tentang Pedoman Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat dalam mendukung penanggulangan pekerja anak dan Permen PPPA No. 7/2024 tentang Standar Lembaga Perlindungan khusus Ramah Anak dari Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi.

"Tentunya, kami ucapkan terima kasih kepada Bu Menteri atas kunjungan kerjanya dan hasil penelitian kualitatif yang diberikan. Semoga booklet ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengalaman hidup anak dan remaja, baik dari sudut pandang mereka sendiri maupun kondisi yang mereka alami. Dengan data yang dihasilkan, kita dapat menyusun kebijakan yang tepat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan ramah bagi anak-anak khususnya di Kota Tangerang," tukas Nurdin.

Sementara itu, Menteri PPPA Arifah Choiri Fauzi mengungkapkan penelitian terhadap pengalaman hidup anak, remaja dan perempuan tersebut telah dilakukan oleh Kemen PPPA sejak 2016.

"Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan masih cukup tinggi. Penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 2016, dan secara kuantitatif dan kualitatif pada 2024. Dan tadi sudah kita dengarkan bersama apa saja penyebabnya dan ini harus menjadi perhatian  dan tugas kita semua agar  kekerasan terhadap perempuan dan anak ini tidak terjadi lagi," ungkap Arifah. (*/pur)

 


Post a Comment

0 Comments