![]() |
Irvan Yasni dan Joji Yamamoto perlihatkan naskah MoU seusai menandatangani. (Foto: Istimewa) |
Adaptation Finance merupakan inisiatif yang dibuat oleh UNEP
(United Nations Environment Programme), yakni program lingkungan yang digagas
PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) untuk memperkirakan risiko dan dampak bencana
alam akibat perubahan iklim sehingga dapat mengidentifikasi risiko secara dini,
merencanakan mitigasi, dan menciptakan ketahanan yang lebih baik bagi pelaku
usaha.
Oleh karena itu dilakukan penandantanganan kesepahaman atau
Memorandum of understanding (MoU) pada minggu lalu. “Ya, kami sudah
menandatangani kesepahaman,” ujar Irvan Yasni kepada wartawan di Jakarta, Rabu
(23/10/2024).
Penandatanganan MoU untuk memulai studi bersama mengenai
Adaptation Finance di Indonesia antara Sinar Mas Land dan NEC Indonesia
dilakukan oleh Irvan Yasni (CEO Technology Advisory and Busines Sinar Mas Land)
dan Joji Yamamoto (Presiden Direktur NEC Indonesia) di Biomedical Campus, BSD
City pada 15 Oktober 2024.
Irvan mengatakan penandatanganan MOU ini disaksikan oleh
Yutaka Ukegawa (Corporate Executive Vice President NEC Corporation), dan
Mulyawan Gani (Chief Transformation & Data Officer Sinar Mas Land).
Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto menyatakan,
"Kerja sama ini merupakan langkah awal yang penting dalam mewujudkan
inisiatif Adaptation Finance untuk memitigasi perubahan iklim. Kami percaya
bahwa teknologi dan solusi yang ditawarkan oleh NEC dapat berkontribusi dalam
menciptakan solusi keuangan adaptif yang dapat diterapkan di berbagai sektor.
NEC Indonesia sangat antusias dengan kolaborasi bersama anak perusahaan Sinar
Mas Land, PT Samakta Mitra”.
Sebelumnya, kata Joji, NEC telah menerapkan solusi serupa di
Jepang dengan dukungan beberapa perusahaan asuransi terkemuka. Kesuksesan
tersebut menggarisbawahi potensi besar kolaborasi ini untuk menghadirkan dampak
positif bagi industri jasa keuangan Indonesia, khususnya dalam menghadapi
tantangan iklim yang semakin meningkat.
CEO Technology Advisory and Business Sinar Mas Land Irvan
Yasni menjelaskan, "Adaptation Finance menghadirkan peluang besar untuk
menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan dan aman dalam menghadapi
risiko bencana akibat perubahan iklim. Kami akan melakukan penelitian bersama NEC
Indonesia terkait Adaptation Finance guna mengembangkan studi kasus untuk
mengantisipasi langkah-langkah adaptasi dan solusi terhadap perubahan iklim di
berbagai sector”.
Penerapan teknologi dengan pemetaan risiko bencana dan
perubahan iklim akan memungkinkan perusahaan asuransi memperkirakan kerugian
yang mungkin timbul serta memitigasi risiko yang ada, sehingga mitigasi dapat
dilakukan dengan baik, kata Irvan Yasni.
Melalui kolaborasi ini, kata Irvan, Sinar Mas Land dan NEC
Indonesia akan mengembangkan solusi visualisasi risiko yang dapat memetakan
potensi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan siklon tropis, sehingga
dapat mempercepat adopsi solusi mitigasi risiko bencana alam di kalangan
perusahaan asuransi, perbankan dan investasi. Hal ini juga mendukung
perlindungan bagi masyarakat serta infrastruktur yang lebih baik pada masa
depan.
“Dengan memanfaatkan solusi berbasis data, analitik
prediktif, dan kecerdasan buatan (AI), NEC Indonesia akan mengidentifikasi
potensi ancaman, dampak lingkungan dan memberikan rekomendasi mitigasi risiko
yang lebih efektif. Teknologi ini memungkinkan alokasi dana yang lebih
strategis dan berkelanjutan, sehingga Adaptation Finance dapat memberikan
dampak positif bagi masyarakat, komunitas bisnis, dan lingkungan,” tutur Irvan.
(*/pur)
0 Comments