![]() |
DR. H. Susari, M. A. (Foto: Ist/koleksi pribadi Susari) |
HANYA beberapa hari lagi, kita akan memasuki perayaan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia. Rapat-rapat persiapan agustusan pun sudah banyak dimulai
oleh masyarakat kita. Memang bulan Agustus bagi bangsa kita banyak mengandung
sejarah. Salah satunya adalah peristiwa Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang
diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Tahun ini, kita akan merayakan hari
kemerdekaan yang ke-79.
Hampir satu abad bangsa kita telah merasakan dan mengisi kemerdekaan.
Mengisi kemerdekaan pada era kekinian tentu banyak sekali dinamikanya. Dunia
yang terus berubah menjadi tantangan tersendiri. Perubahan dunia dari
modernaisasi ke era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) tentu
memiliki dampak baik positif maupun negatif.
Dampak positif perubahan dunia adalah mendorong kita untuk
bertransformasi, meninggalkan cara hidup konvensional menuju pada pemanfaatan
teknologi informasi dalam berbagai bidang. Digitalisasi dalam berbagai sektor
kehidupan kita merupakan salah satu dampak yang dapat dilihat dalam kehidupan
sehari.
Seolah-olah kita dipaksa untuk mengubah cara hidup dan
pandangan dunia kita menuju pada transformasi teknologi informasi. Karena pada
hakikatnya apabila kita tidak mampu menyesuaikan dengan perubahan ini akan
terlindas oleh zaman.
Ada dampak negatif yang dapat kita lihat dari perkembangan
dunia belakangan ini, yaitu pada nilai dan budaya kita. Perubahan dunia dalam
kondisi tertentu telah mereduksi nilai budaya bangsa kita, gaya hidup kita
berubah. Cenderung kebarat-baratan, baik dari segi gaya berpakaian, gaya bicara,
dan sikap atau perilaku, dan juga pemanfaatan produk yang barat-oriented.
Kita jangan lupa bahwa para pahlawan telah mewariskan
nilai-nilai kebangsaan, semangat patriotisme, dan kecintaan terhadap tanah air.
Warisan tersebut menjadi sangat penting untuk terus kita pelihara dan kita
jaga. Nilai kebangsaan kita yang ramah dan santun, gotong royong, pantang
menyerah, dan cinta tanah air yang telah diwariskan oleh para pahlawan kita
dapat menjadi modal dalam mengisi kemerdekaan.
Pancasila dengan segenap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai tersebut
menjadi benteng dalam menghadapi derasnya arus modernisasi agar tidak tereduksi
sikap dan perilaku kita.
Kini, dunia telah berubah. Kiranya kita harus meneguhkan
kembali semangat kepahlawanan sebagai modalitas dalam mengisi kemerdekaan.
Tujuh puluh sembilan tahun Indonesia Merdeka menjadi momentum untuk mewujudkan
Indonesia Emas Tahun 2024. Semoga. (***)
0 Comments