Plh Sekda Banten Virgojanti saat menjumpai warga di Pantai Karangmeja, Desa Cihara. (Foto: Istimewa) |
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi
Banten Virgojanti mengungkapkan hal itu saat meninjau Pantai Karangmeja, Desa
Cihara, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, yang masuk dalam Kawasan Geopark
Bayah Dome, Rabu (10/7/2024).
Dikatakan, masyarakat yang berkunjung ke pantai Kawasan Geopark Bayah Dome ini harus
diberikan pemahaman berkenaan dengan batuan yang berada di sepanjang pantai
kawasan Bayah Dome ini mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi.
"Misalnya di Pantai Karangmeja ini. Disebut Karangmeja
karena ada di pantai ini ada bongkahan batuan piroklastik menyerupai meja yang
dihantam ombak," katanya.
Selain itu, para pengelola pantai juga harus memberikan
edukasi dan pemahaman kepada para wisatawan yang datang berkenaan dengan
benda-benda bersejarah yang ada dan harus dijaga.
“Kita harapkan para pengelola pantai di Kawasan Bayah Dome
ini, mereka harus paham dan tahu sejarah dari terbentuknya batuan yang ada,”
ucapnya.
Bongkahan batuan ini, kata Virgojanti, bukan hanya ada
pantai Karangmeja, tetapi juga tersebar di hampir seluruh pantai di kawasan
Geopark Bayah Dome ini.
"Inilah salah satu tujuan pemerintah menggagas kawasan
ini menjadi geopark nasional. Karena dengan begitu, selain nanti kawasan ini
semakin terjaga dan dijadikan sebagai pusat penelitian. Bisa juga dijadikan
sebagai destinasi wisata," ujarnya.
Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Provinsi Banten Deri Dariawan menjelaskan batuan penyusun di lokasi Pantai
Karangmeja ini merupakan batuan piroklastik aliran dengan sortasi, fragmen
berupa batu apung berwarna putih, dan ditemukan juga fragmen arang kayu.
“Endapan vulkanik ini termasuk dalam Tuf Malingping yang
terbentuk setelah Kubah Bayah terangkat pada Pliosen awal-tengah atau sekitar
5-3,5 juta tahun lalu,” katanya.
Adanya fragmen kayu yang terangkat itu, kata Virgo, menunjukkan
jejak bahwa saat terjadinya endapan tuf Malingping di lokasi tersebut dan
terjadi aliran awan panas yang membakar vegetasi yang dilaluinya.
“Sehingga terbentuklah fragmen kayu terarangkan tersebut,”
jelasnya.
Di atas batuan dasar itu, imbahnya, terdapat terumbu karang
yang berumur muda dengan ketebalan sampai 1 meter yang menumpuk dengan bentuk
tidak selaras dengan endapan aliran piroklastik.
“Hal ini menunjukkan bahwa permukaan laut di sini, dulu
pernah naik lebih tinggi dari keadaan yang sekarang,” jelasnya. (*/pur)
0 Comments