Ketua THN AMIN Banten Mohammad Anwar. (Foto: Ist/koleksi pribadi MA) |
“Bedasar informasi yang kami terima dan pemberitaan
mass-media, saat simulasi yang dilakukan KPU Banten menampilkan contoh kertas
surat suara calon Presiden dan Wakil Presiden tanpa mencantumkan gambar
pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Bila ini betul, simulasi
tersebut sangat menyesatkan dan sangat merugikan pihak kami,” ujar Ketua THN
AMIN Provinsi Banten Mohammad Anwar kepada wartawan di Kota Tangerang, Kamis (4/1/2024).
Mohammad Anwar
menyebutkan simulasi hendaknya menampilkan surat suara sama persis
dengan pasangan calon yang telah ditetapkan oleh KPU RI yakni pasangan
nomor urut 1 Anies Rasyid
Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming
Raka, dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Kalau tidak mau menampilkan gambar tiga pasangan calon
secara utuh ya, jangan ada satu pasangan calon pun yang ditampilkan. Bila ada
gambar pasangan calon presiden-wakil presiden yang ditampilkan ya, tampilkan
semua. Jangan ada pilih kasih, dan jangan berbuat tidak adil,” ucap Mohammad
Anwar, yang sehari-harinya sebagai advokat itu.
Menurut Mohammad Anwar, seharusnya KPU Banten bersikap
netral, tidak melakukan tindakan dan perbuatan yang tidak adil terhadap
pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden
sebagai kontestasi Pemilu Presiden 2024.
Syafril Elain, RB (Foto: Istimewa) |
Kalau simulasi baru sekali dilakukan di Kabupaten Lebak,
kata Anwar, jangan teruskan untuk daerah lainnya. “Hentikan simulasi yang
menyesatkan itu,” tutur Anwar.
Meskipun begitu, kata Anwar, THN Banten minta agar simulasi
dilakukan ulang dengan menampilkan surat suara yang ada tiga pasangan calon.
“Jangan sampai warga yang ikut simulasi beranggapan hanya dua pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2024 ini,” ujar Anwar.
Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum, Tim Kampanye
Daerah (TKD) Kota Tangerang Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 1
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Syafril Elain, RB berharap agar KPU Kota
Tangerang bila mendapat perintah dan tugas untuk melakukan simulasi Pemilu
Presiden dengan menampilkan contoh surat suara tidak lengkap hanya dua pasangan
calon agar tidak dilaksanakan.
“Saya berharap KPU Kota Tangerang tidak melakukan simulasi
dengan menggunakan surat suara hanya dua pasangan calon. Sebagaimana mestinya
yakni tiga pasagan calon presiden dan wakil presiden yang telah ditetapkan oleh
KPU RI,” ucap Syafril Elain, mantan Ketua KPU Kota Tangerang itu. (*/rls/pur)
0 Comments