Suasana Lokakarya Penyelarasan Kegiatan Perangkat Daerah TA 2024. (Foto: Istimewa) |
Hal itu dikatakan oleh Sekda saat membuka Lokakarya
Penyelarasan Kegiatan Perangkat Daerah
Tahun Anggaran 2024 terkait Percepatan Pengentasan Kemiskinan, yang nantinya
akan disusun menjadi Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) Kota
Tangerang. Kegiatan berlangsung di Aula Al-Amanah, Gedung Pusat Pemerintah (Puspem)
Kota Tangerang, Senin, (22/1/2024).
Sekda Herman mengatakan penanggulangan kemiskinan dan
sebagai upaya meringankan beban pengeluaran masyarakat, selama ini berbagai
program baik nasional maupun daerah telah digulirkan oleh Pemkot Tangerang.
"Antara lain bantuan sosial masyarakat miskin, bea
siswa miskin dengan Program Tangerang Cerdas, Program Jaminan Kesehatan bagi Warga
Miskin, dan Program Angkutan Gratis Tayo dan Si Benteng," tutur Herman.
Kemudian guna meningkatkan pendapatan warga miskin, imbuh Herman,
telah dilakukan program peningkatan skil dan kemampuan bagi warga miskin
melalui Program Pelatihan Wirausaha, Tangerang Cakap Kerja, fasilitasi bantuan
modal melalui Tangerang Emas, dan fasilitasi pemasaran dan pengembangan
kualitas produk Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Dan dalam rangka mengurangi wilayah kantong kemiskinan
telah dilakukan Program Bedah Rumah tidak layak huni, pembangunan infrastruktur
dan perbaikan sanitasi di wilayah permukiman warga miskin," imbuhnya.
Melalui workshop penyusunan RPKD Kota Tangerang tersebut,
Herman berharap dapat terlaksana koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan
pada tim koordinasi penanggulangan kemiskinan Kota Tangerang terhadap perencanaan dan pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan.
"Dengan adanya dokumen RPKD diharapkan dapat tersusun
rencana kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan, yang
dijabarkan ke dalam Rencana Aksi Tahunan (RAT), sehingga dapat memberikan
solusi dalam mengendalikan dan menurunkan angka kemiskinan di Kota Tangerang.
Di antaranya dengan menyinergikan semua program daerah serta memaksimalkan
verifikasi dan validasi data termasuk upaya percepatan penyerapan dana
pembangunan," tukas Herman. (*/pur)
0 Comments