Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dikhawatirkan Ganggu Penerbangan, Pemkot Terjunkan 450 Personil Padamkan Api TPA Rawa Kucing

Dua petugas pemadam kebakarang berupaya 
memadamkan korban api di TPA Rawa Kucing. 
(Foto: Istimewa)  



NET - Upaya maksimal untuk menanggulangi musibah kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing pada siang hari ini terus dilakukan Pemerintah Kota Tangerang. Sampai Jumat malam (20/10/2023), 450 petugas gabungan dari BPBD, DLH, PUPR, Disbudpar dan Satpol PP masih bertahan di lokasi untuk memadamkan api.

"Begitu kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Pemkot langsung menerjunkan tim agar proses pemadaman bisa segera padam," terang Kepala Bagaian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Mualim, Jumat (20/10/2023) malam.

"Dan sampai malam ini, petugas masih bertahan di lokasi untuk memadamkan kebakaran yang masih berlangsung," imbuhnya.

Selain menerjunkan personil, kata Kabag Prokomp, Pemkot menurunkan sebanyak 24 mobil pemadam kebakaran, 20 mobil tangki pertamanan, 4 unit mobil tangki Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan mobil dari Perumda Tirta Benteng.

"Proses pemadaman masih terus dilakukan, sambil kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait," tuturnya.

"Kami mengucapkan teirima kasih kepada AP (Angkasa Pura) II  yang telah membantu memadamkan juga," ucapnya.

Selain upaya tersebut, jelas Mualim, Pemkot telah berkoordinasi dengan Pemerintah pusat untuk meminta bantuan dari Basarnas.

"Tadi, Pak Wali (Arief R. Wismansyah-red) sudah menghubungi pihak KLHK untuk meminta bantuan water bombing, agar bisa cepat dipadamkan," terangnya.

Mualim menjelaskan seluruh langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya dampak kebakaran, terlebih TPA Rawa Kucing lokasinya tidak jauh dari Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Kekhawatiran itu ada. Oleh karenanya, kita terus berusaha maksimal untuk melakukan pemadaman," jelasnya.

"Tadi siang anginnya kan cukup kencang ya, makanya apinya cepat menjalar. Kalau nanti anginnya mengarah ke Bandara Soeknarno-Hatta ini yang kita khawatirkan," imbuh Mualim.

Sementara itu, peneliti kebijakan publik IDP-LP, Riko Noviantoro menegaskan keamanan bandara harus diprioritaskan, karena bandara menjadi potret keamanan nasional serta hal apapun yang terjadi di bandara, bisa menjadi isu regional bahkan global.

"Maka Pemerintah pusat, daerah dan otoritas bandara perlu segera lakukan upaya memadamkan api," terangnya.

Riko menejaskan persoalan kebakaran TPA bukanlah hal yang baru. Banyak lokaos TPA di berbagai daerah yang mengalami hal serupa akibat beberapa faktor. Mulai dari faktor eksternal suhu udara tinggi, hingga faktor internal terjadinya penumpukan gas metana yang mudah memicu kebakaran.

"Untuk itu di sejumlah negara telah mengubah pengelolaan sampah dengan berbagai pendekatan. Hal ini yang mulai perlu dilakukan Pemerintah daerah, agar pengelolaan sampah tidak lagi berkonsep open dumping," ucap Riko. (*/pur)

 


Post a Comment

0 Comments