Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dema PTKIN Merasa Ada Penjegalan Dan Pembungkaman Terhadap Gerakan Mahasiswa

M. Syahru Sobirin.
(Foto: Istimewa/nil)  

NET - Koordinator Pusat Aliansi Dewan Ekskutif Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (PTKIN Se-Indonesia) M. Syahru Sobirin menyayangkan adanya upaya penjegalan dan pembungkaman gerakan mahasiswa PTKIN.

"Kami sangat menyayangkan adanya indikasi penjegalan kegiatan yang kami laksanakan. Kementerian Agama dengan mendadak melalui DIKTIS mengadakan kegiatan yang dalam hal ini mewajibkan Presiden Mahasiswa (Ketua Dema STAIN/IAIN/UIN) sebagai perserta kegiatan tersebut,” ujar Syahru Sobirin di Kota Serang, Jumat (27/10/2023).

Padahal, kata Sobirin, pada kegiatan tersebut sudah pernah dilakukan sebelumnya dan tidak mewajibkan Ketua Dema Universitas sebagai peserta. Bahkan ada penggiringan forum untuk membentuk forum aliansi mahasiswa tandingan Dema PTKIN dan akan diakomodasi penuh oleh Kementerian Agama.

Sehubungan dengan hal tersebut, Aliansi Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (PTKIN se-Indonesia) mengadakan kegiatan Nasional bertajuk Rapimnas dan Simposium Nasional pada  23-25 Oktober 2023.

"Langkah awal Aliansi Dema PTKIN se-Indonesia untuk merumuskan gagasan dan wacana kebangsaan baik skala regional ataupun nasional," ucap Sobirin pada Pengukuhan Aliansi Dema PTKIN di Kota Serang, Banten.

Menurut Sobirin, sayangnya kegiatan tersebut hanya dihadiri kurang lebih 17 kampus yang terbagi dalam enam wilayah Koordinator Wilayah.

"Pasalnya, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam mengadakan kegiatan ‘tandingan’ yakni DIKLATPIM IV Tahun 2023 di Surabaya, Jawa Timur, pada 20-23 Oktober 2023," ujar Syahrus Sobirin.  

Sekretaris Pusat Dema PTKIN Aditya Putra Dermawan mengatakan sebelum itu, Aliansi Dema PTKIN juga dihadapkan dengan permasalahan legalitas Aliansi. Tidak sedikit Pimpinan Kampus PTKIN dalam hal ini Rektor atau Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan yang mencoba melarang Ketua Dema untuk hadir dalam Forum RAPIMNAS Dema PTKIN Se-Indonesia dengan berbagai macam alasan yang disampaikan.

"Secara tegas pengurus Aliansi Dema PTKIN Se-Indonesia menyampaikan bahwa Dema PTKIN tetap menjaga marwah gerakan mahasiswa sebagai corong perubahan di lingkup Kampus Keislaman dengan menjaga independensi dari Kementerian Agama,” ucap Aditya.

Adtya menjelaskan sebagaimana mestinya diberikan free market of ideas untuk dapat bergerak luas sebagai lembaga eksekutif yang eksis dalam memperjuangkan amanah UUD 45 tanpa adanya tendensi dan kepentingan dari pihak manapun termasuk Kementerian Agama.  (*/rls/nil)

Post a Comment

0 Comments