![]() |
Pj Sekda Banten Virgojanti saat memimpin rapat pengendalian inflasi. (Foto: Istimewa) |
"Untuk inflasi di Banten masih terkendali di 2,96
persen. Mudah-mudahan tidak ada gejolak yang tinggi. Meski demikian terdapat
satu komoditas yang perlu menjadi perhatian, yaitu komoditas beras," ujar Penjabat
Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Virgojanti, Senin (11/9/2023).
Hal itu dikatakan usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor)
Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri M.
Tito Karnavian secara online di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat
Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Jalan Syech Nawawi, Curug, Kota Serang,
Senin (11/9/2023).
Virgojanti menyampaikan untuk komoditas beras di sejumlah
daerah terus mengalami fluktuatif harga, bahkan terdapat beberapa daerah yang
masuk dalam zona merah terkait kenaikan harga beras.
"Alhamdulillah, kita tidak termasuk kedalam wilayah
yang merah untuk hal itu. Jadi, kita masih di sekitaran HET. Artinya bahwa
secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa inflasi di Provinsi Banten tetap terkendali,"
katanya.
Meski demikian, kata Virgojanti, hal itu tidak dapat berpuas
diri, melainkan harus terus meningkatkan upaya-upaya pengendalian inflasi.
Terlebih saat ini terdapat ancaman dari dampak El Nino.
"Ini harus terus kita kawal agar adanya kekeringan
terutama yang mengancam wilayah pertanian dapat kita kendalikan. Lantaran hal
itu dikhawatirkan dapat mengancam produksi pertanian," imbuhnya.
Oleh karena itu, Virgojanti meminta kepada Dinas Pertanian
Provinsi Banten untuk melakukan pendataan terhadap lahan-lahan pertanian yang
berpotensi mengalami kekeringan, serta menyiapkan langkah-langkah guna
mengantisipasi hal tersebut.
"Sementara, untuk Dinas Ketahanan Pangan untuk segera
melakukan langkah intervensi ke pasar serta kepada masyarakat yang tidak mampu.
Jangan sampai lonjakan harga beras ini meningkat terus," jelasnya.
"Kalau terjadi kekeringan dan terancam tidak
berproduksi, serta di pasar terjadi kenaikan harga yang tinggi. Maka beras
cadangan pemerintah akan kita gelontorkan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Virgojanti mengajak kepada seluruh
masyarakat untuk tidak boros pangan, sehingga dapat mengoptimalkan pangan yang
ada.
"Kita meminta masyarakat untuk aksi tidak boros pangan,
jadi ketika makan secukupnya agar tidak terbuang. Serta memanfaatkan limbah
pangan itu untuk pupuk dan sebagainya," tuturnya. (*/pur)
0 Comments