![]() |
Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah ketika memberikan sambutan. (Foto: Istimewa) |
"Kemarin kegiatan Dasawisma yang dibantu para kader,
Puskesmas, Posyandu, kelurahan, Pemerintah Provinsi Banten mengapresiasi Pemkot
Tangerang karena penurunan stunting paling besar se-Provinsi Banten,"
ungkap Arief.
"Jadi untuk target zero stunting di Kota Tangerang
mudah-mudahan bukan hal yang mustahil untuk dilakukan," imbuhnya.
Arief mengungkapkan pada 2021 dari angka 15,3 persen bisa
turun 4 persen pada 2022 menjadi 11,8 persen. Artinya bisa ditangani oleh para
TPPS Kota Tangerang.
"Laporan terakhir, saya terima pada bulan Juli dari
11,8 persen turun lagi menjadi 8 persen. Terima kasih dan apresiasi kepada
seluruh TPPS Stunting Kota Tangerang yang sudah membantu anak-anak Kota
Tangerang menjadi lebih sehat,” jelasnya.
Walikota memberikan langkah antisipasi kepada TPPS agar
angka stunting di Kota Tangerang bisa terus berkurang dan terjaga.
"Antisipasinya mulai dari pra nikah, sudah harus
diberikan wawasan, bukan hanya tugas KUA tapi semua pihak termasuk RT/RW harus
bisa memberikan edukasi kepada masyarakat kita," jabar Arief.
Sementara itu, Kepala DP3A2PKB Kota Tangerang Jatmiko
menjelaskan saat ini Pemkot Tangerang sudah membentuk Tim Pendamping Keluarga
yang berjumlah 754 tim yang terdiri dari Kader PKK, tenaga kesehatan dan Kader
Penggerak Masyarakat sebagai upaya optimalisasi dalam penanganan penurunan
stunting di Kota Tangerang.
"Diharapkan seluruh TPPS dapat memberikan pelayanan
pendampingan yang baik dan menghasilkan pemantauan dan pendataan yang spesifik,
sehingga memiliki kekuatan data dan upaya pencegahan yang eksplisit berdasarkan
data ril di lapangan," ujar Jatmiko. (*/pur)
0 Comments