Pengurus Ormas yang datang ke Polres mememuhi undangan dari Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho. (Foto: Istimewa) |
Pertemuan tersebut di aula Kantor Polres Metro Tangerang
Kota, Polda Metro Jaya, Jalan Daan Mogot No. 52, Kamis (16/2/2023) sore.
Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan pertemuan dilakukan untuk
menyamakan persepsi, agar ke depan bila terdapat suatu permasalahan dapat
segera teratasi tanpa harus melakukan kekerasan fisik dan selesaikan secara
musyawarah antar pimpinan Ormas, sehingga suasana Kamtibmas menjadi aman,
nyaman, dan kondusif.
"Beberapa kasus gesekan terjadi antar ormas itu terjadi
karena perebutan lahan parkir, jaga lahan kosong, dan kesalahpahaman dilakukan
oleh beberapa oknum ormas," ujarnya.
Zain mengatakan kepada 65 orang perwakilan ormas yang hadir,
apabila ada anggota ormas yang melakukan kekerasan maupun pemerasan hingga
membuat keresahan di masyarakat. Polisi tidak segan-segan menindak tegas sesuai
aturan hukum yang berlaku.
"Kita (Polisi) berharap dan menekankan
kejadian-kejadian terkait premanisme, SARA, debt collector, tawuran antar ormas
yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban tidak terjadi lagi di wilayah
hukum Polres Metro Tangerang Kota," tuturnya.
Kapolres mendorong setiap ormas dapat melakukan pembinaan
terhadap anggotanya, membekali keterampilan
melalui pelatihan kerja, membuat usaha positif yang dapat menampung anggotanya,
sehingga mendapatkan penghasilan yang baik, bukan dari hasil pemerasan maupun
perbuatan yang melanggar hukum.
"Saya minta seluruh ormas untuk tidak melanggar hukum,
kerjasamalah dengan perusahaan yang ada, termasuk dengan pemerintah daerah,
agar ormas dapat lebih berkarya dengan kegiatan positif dan jadi role model
sebagai pelopor dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. Kami akan berupaya membantu untuk memfasilitasi
itu," urai Kapolres.
Sementara itu, diungkapkan oleh Sutari, perwakilan ormas
sangat menyambut baik pertemuan yang difasilitasi Polres Metro Tangerang Kota,
gesekan yang terjadi adalah karena faktor ekonomi.
Menurut Sutari, masyarakat kota Tangerang ini berdiri dari
berbagai macam suku dan agama.
"Kami sangat senang sekali dengan kegiatan ini karena
kita dapat mengenal satu sama lain, kami berharap pertemuan dapat lebih sering
dilakukan," ujarnya. (*/pur)
0 Comments