Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Al Muktabar: Pengembangan SDM Jadi Dasar Wujudkan Generasi Emas 2045

Pj Gubernur Banten Al Muktabar bersama 
guru dan murid Yadika dan Pamor. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi suatu hal yang mendasar untuk bersama-sama mewujudkan Generasi Emas 2045.

Hal itu dikatakan Al Muktabar pada Peringatan HUT Yayasan Abdi Karya (Yadika) dan Panca Moral (Pamor) Ke-47 Tahun, dengan tema 'Yadika dan Pamor Untuk Indonesia Lebih Maju' di Graha Yadika, Jalan Raden Saleh, Kota Tangerang, Selasa (14/2/2023).

"Generasi muda adalah generasi penerus. Oleh karenanya, untuk mewujudkan generasi emas ini harus kita siapkan dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih kepada Yadika dan Pamor yang telah berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia," ungkapnya.

SAl Muktabar menjelaskan Indonesia akan memasuki era bonus demografi, semua pihak untuk dapat bersama-sama dapat menyambut hal tersebut dengan baik.

"Maka pengembangan sumber daya manusia itu sangat mendasar dan sangat penting," tuturnya.

Dikatakan Al Muktabar, dengan dilakukannya kolaborasi terkait hal tersebut akan menjadi sebuah pemandu dalam pengembangan sumber daya manusia, baik di Provinsi Banten maupun di Indonesia.

"Itu agar kita bisa yakin dan bersama-sama memandu kita untuk meningkatkan kapasistas sumber daya manusia," katanya.

Al Muktabar menuturkan setidaknya terdapat tiga hal yang harus dikuasai oleh generasi muda saat ini. Hal itu sebagai upaya agar dapat menjawab tantangan ke depannya.

"Saya pesankan kepada generasi muda untuk memiliki kemampuan komunikasi, kemampuan kuantitatif, serta memiliki kemampuan sikap yang berbasis religi," imbuhnya.

Sementara, Ketua Yayasan Yadika dan Pamor Hakim Agung S. Sitorus menyampaikan dengan tema yang diusung pada HUT Ke-47 tahun tersebut, Yadika memiliki keinginan untuk menjamin mutu keberhasilan program pembelajaran yang efektif dan efesien. Lantaran proses pembelajaran harus disesuaikan dengan minat, bakat dan pengembangan fisik serta psikologis peserta didik.

"Pendidikan di Yadika dan Pamor harus dapat mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat. Kita juga harus ikut berkontribusi dalam mempersiapkan kehidupan generasi muda," ujarnya.

Hakim Agung menuturkan selama 47 tahun Yadika dan Pamor yang bergerak pada bidang pendidikan telah hadir di 10 provinsi di Indonesia, terdiri 17 sekolah di jenjang pendidikan dasar, 27 sekolah di jenjang SMA dan 29 sekolah di jenjang SMK.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait serta tamu undangan yang lainnya. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments