Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ketua MPR RI Minta Pemerintah Agar Hentikan Penggunaan Obat Sediaan Sirop Terapi Anak

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
(Foto: Istimewa)  


NET - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Pemerintah melalui Badan Pengawasan Obat dan Manakan (BPOM) bersama epidemiolog tetap melakukan pengujian terhadap sampel obat sirop yang diduga mengandung cemaran etilen glikol, tidak terbatas hanya pada lima produk obat obat sirop yang melebihi ambang batas.

“Mengingat pengujian ini penting sebagai bentuk kewaspadaan dan perlindungan masyarakat termasuk menghentikan sementara penggunaan obat sediaan sirop untuk terapi pada anak,” ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet) kepada wartawan di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Hal itu disampaikan oleh Bamsoet sekaitan dengan BPOM mengumumkan lima produk obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol melampaui ambang batas aman, yang didapat berdasarkan hasil uji coba pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirop obat sampai 19 Oktober 2022.

Ketua MPR RI itu meminta Pemerintah atas hasil uji BPOM untuk tetap melakukan tindak lanjut terhadap lima produk obat sirop tersebut. Dengan memerintahkan kepada industri farmasi pemilik izin edar untuk melakukan penarikan sirop obat dari peredaran di seluruh outlet di Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk.

“Saya mendorong Pemerintah melalui BPOM agar meminta kepada semua industri farmasi yang memiliki sirop obat yang berpotensi mengandung cemaran EG dan dietilen glikol/DEG untuk melaporkan hasil pengujian mandiri, sebagai bentuk kerja sama dan tanggung jawab pelaku usaha,” ucap Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet pun meminta kepada BPOM untuk memperketat pengawasan peredaran obat di seluruh outlet farmasi, disamping terus melanjutkan uji coba pengujian terhadap sampel kandungan/komponen dari berbagai sirop obat.

“Khususnya produk obat yang menggunakan empat bahan baku pelarut propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol. Hal ini perlu agar diketahui efek keamanan dari produk obat sirop yang beredar,” tutur Bamsoet. (*/pur)


Post a Comment

0 Comments