Bambang Soesatyo dan pengurus FKPPI DKI Jakarta saat beraudiensi. (Foto: Istimewa) |
Penyelenggaraan Musda tidak lain untuk memastikan pergantian
kepemimpinan secara berkala, sebagai bagian dari siklus tumbuh kembang
organisasi yang sehat, serta menjadi tradisi yang akan terus berulang secara
periodik.
"Penyelenggaraan Musda memperkuat konsolidasi FKPPI DKI Jakarta di
berbagai wilayah cabang. Sehingga senantiasa siap dan siaga bersama Pengurus
Pusat FKPPI serta Keluarga Besar FKPPI lainnya dalam membantu pemerintah di
berbagai sektor. Misalnya, menjaga ideologi Pancasila dari berbagai serangan
ideologi lain yang dapat memecah belah bangsa, hingga menjaga kondusifitas
sosial dan ekonomi bangsa," ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai menerima
Pengurus Daerah FKPPI DKI Jakarta periode 2017-2022 sekaligus panitia Musda X
FKPPI DKI Jakarta, di Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Hadir antara lain: Ketua FKPPI DKI Jakarta 2017-2022 Arif
Bawono, Ketua OC Arif Mansyur, Wakil Ketua OC Bambang Dirgantoro, Sekretaris OC
Erick, dan Anggota OC Agam. Hadir pula Ketua SC Darwis Djalil, Sekretaris SC
Ade Gumara, Anggota SC Aji Pratama, dan Novri.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan selain aktif mengawal
ideologi Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, FKPPI DKI
Jakarta juga aktif di berbagai kegiatan sosial komunitas. Misalnya, dengan
membentuk komunitas sanggar budaya, komunitas anak kolong bikers, hingga
membentuk komunitas mobil antik klasik.
"Pembentukan berbagai komunitas yang menjadi bagian
dari FKPPI DKI Jakarta merupakan langkah yang efektif dan efisien dalam
memperluas pengaruh FKPPI di kalangan anak-anak muda. Dengan aktif di komunitas
sesuai hobinya, baik di sanggar budaya, motor, ataupun mobil, kalangan muda
bisa terhindar dari penyalahgunaan Narkoba hingga terhindar dari pencemaran
ideologi radikal," jelas Bamsoet.
Bamsoet menerangkan secara internal kelembagaan,
penyelenggaraan Musda FKPPI DKI Jakarta harus dapat menjadi momentum untuk
memperkokoh soliditas dan solidaritas organisasi. Tidak lupa memperdalam
internalisasi visi-misi organisasi, serta meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas organisasi.
"Secara eksternal kelembagaan, penyelenggaraan Musda
harus bermuara pada optimalisasi peran dan fungsi organisasi, khususnya sebagai
bagian dari subjek pembangunan. Di samping itu, penyelenggaraan Musda juga
menjadi sarana penegasan eksistensi organisasi, di tengah pertumbuhan
organisasi kemasyarakatan yang berkembang sedemikian pesat," ucap Bamsoet.
(*/rls)
0 Comments