Yapto Suryosumarno dan Bambang Soesatyo, sedang berbincang. (Foto: Istimewa) |
Konsekuensi dari perubahan Konstitusi tersebut, MPR tidak
lagi memiliki kewenangan untuk membuat Ketetapan MPR yang bersifat mengatur
(regeling). Namun demikian, MPR masih dapat membuat ketetapan yang bersifat
penetapan (beschikking). Banyak pakar yang sependapat dengan hal ini, misalnya
Prof. Jimly Asshiddiqie (mantan Ketua MK), Prof. Maria Farida (mantan hakim
konstitusi), dan Hamdan Zoelva (mantan Ketua MK).
"Bahkan jika kita jeli mencermati Undang-Undang MD3
Pasal 39 Ayat (3), secara jelas dan tegas dinyatakan bahwa MPR dapat membuat
Ketetapan MPR, dalam hal MPR memutuskan pemberhentian presiden dan/atau wakil
presiden (pasal 39 Ayat 1) atau dalam hal MPR memutuskan tidak 20memberhentikan
presiden dan/atau wakil presiden (pasal 39 ayat 2)," ujar Bamsoet saat
membuka Musyawarah Nasional I 234 Solidarity Community, di Jakarta, Sabtu
(17/9/22).
Hadir antara lain; Ketua Dewan Pembina DPP 234 Solidarity
Community K.P.H. H. Yapto Sulistio Soerjosoemarno, Ketua Umum DPP 234 SC
K.R.M.H. Sahid Abishalom Suryosumarno, dan Sekretaris Jenderal DPP 234 SC
Bambang Ismuyono, Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila M Ali yang juga Wakil Ketua
Umum Partai Nasdem, M. Arsjad Rasjid P.M. yang juga Ketua Umum KADIN Indonesia,
Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Robert Rouw.
Ketua DPR RI ke-20 mengatakan erkaitan dengan Minas I Ormas
234 SC merupakan kebanggaan baginya dapat hadir di tengah-tengah Keluarga Besar
234 SC.
"Saya mengenal 234 SC sebagai organisasi kemasyarakatan
yang bergerak di bidang sosial-budaya, olahraga, kepemudaan, dengan keanggotaan
yang bersifat inklusif dan merangkul semua golongan, dengan mengedepankan
prinsip-prinsip persaudaraan, solidaritas, dan nasionalisme,” ujarnya.
Dalam konsepsi organisasi kemasyarakatan (ormas) modern,
penyelenggaraan MUNAS selalu memiliki makna strategis, baik ke dalam maupun ke
luar. Ke dalam, secara internal kelembagaan, penyelenggaraan MUNAS dapat
menjadi momentum untuk memperkokoh soliditas dan solidaritas organisasi,
memperdalam internalisasi visi-misi organisasi, serta meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas organisasi.
Ke luar, secara eksternal kelembagaan, penyelenggaraan MUNAS
diharapkan bermuara pada optimalisasi peran dan fungsi organisasi, khususnya
sebagai bagian dari subjek pembangunan. Di samping itu, penyelenggaraan MUNAS
juga menjadi sarana penegasan eksistensi organisasi, di tengah pertumbuhan
organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berkembang sedemikian pesat.
Merujuk pada data Kementerian Dalam Negeri, hingga bulan
Juni 2022, tercatat ada 512.997 ormas di Indonesia. Di satu sisi, banyaknya
ormas mengindikasikan bahwa kehidupan berdemokrasi kita berjalan di jalur yang
tepat, di mana hak-hak konstitusional warga negara untuk berserikat dan
berkumpul dalam sebuah wadah organisasi, terjamin dan terlindungi. Di sisi
lain, banyaknya jumlah ormas di Indonesia juga dituntut agar memiliki sinergi
positif sebagai sumberdaya pembangunan, sehingga memberikan kemanfaatan seluas-
luasnya bagi kehidupan masyarakat. Kehadiran ormas tidak boleh menjadi sarana
untuk membangun sekat-sekat yang berpotensi memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa, serta menjadi “duri dalam daging” bagi pembangunan," ujar
Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum
FKPPI dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga memberikan apresiasi atas
peran dan kontribusi 234 SC di berbagai daerah, yang telah mengabdikan diri
pada kepentingan masyarakat melalui kerja-kerja sosial, seperti pemberian
bantuan kepada korban bencana alam, bantuan sembako kepada masyarakat miskin,
bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi, serta berbagai aksi
kemanusiaan lainnya.
"Dalam berbagai aksi kemanusiaan tersebut, 234 SC juga
membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ini
menunjukkan sikap egaliter dan sifat inklusif dari 234 SC, dan dengan karakter
organisasi tersebut, saya yakin dan percaya bahwa 234 SC akan semakin maju dan
berkembang, karena mampu membangun jaringan (networking) dengan institusi dan
organisasi lainnya,"pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments