Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Muhammadiyah Dan Ashoka Bangun Gerakan Pembaharuan Atasi Krisis Lingkungan

Ilustrasi, upaya membangun lingkungan.  
(Foto: Istimewa) 


NET - Isu lingkungan hidup adalah permasalahan bersama dan dalam hal ini perlu sinergi maupun peran para tokoh agama sangat penting.

“Isu lingkunga
n hidup merupakan persoalan yang mesti kita hadapi bersama-sama. Hal ini mengingat persoalan tersebut dipengaruhi gaya hidup masyarakat global dan berpotensi menimbulkan bahaya yang mengancam kehidupan kita mendatang,” ujar Pengarah Program Eco Bhinneka Muhammadiyah Prof Syafiq A Mughni kepada wartawan di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Pernyataan tersebut disampaikan Prof Syafiq terkait akan diselenggarakan Lokakarya Faith Inspired Changemaking Initiative (FICI) Indonesia Masterclass 2022, pada 26-30 Agustus 2022 mendatang.  Hal ini sehubungan program Eco Bhinneka, Muhammadiyah bekerjasama dengan Ashoka Indonesia.  

Lokakarya tersebut, kata Prof Syafiq akan mempertemukan peserta yang berasal dari berbagai organisasi keagamaan dan kepercayaan, social innovator dan tokoh-tokoh yang mempunyai passion dalam membuat Gerakan Pembaharuan. Para peserta ini akan mengikuti rangkaian masterclass berupa workshop, FGD, dan aktivitas lainnya, yang akan difasilitasi oleh para expert.

Prof Syafiq menyebutkan peserta juga akan dibagi ke beberapa kelompok untuk dapat merumuskan ide yang mereka miliki ke dalam program yang berkaitan dengan usaha melestarikan lingkungan. Program yang dibuat oleh peserta dalam masterclass nantinya akan diimplementasikan bersama dalam periode waktu tertentu dengan dukungan langsung dari Ashoka Indonesia dan Muhammadiyah.

Lokakarya yang mengangkat tema: Bersama Kita Menjaga Kehidupan (BIJAK) atau WISE (We Faith for Sustainable Livelihood and Environment ini, ingin mengkolaborasikan berbagai organisasi dan komunitas berbasis keagamaan dan kepercayaan, dalam menginisiasi gerakan pembaharu sebagai upaya membangun gerakan “Everyone a changemaker”, khususnya dalam menjawab masalah-masalah yang dihadapi manusia dan dunia seperti krisis perubahan lingkungan, krisis pangan, dan krisis energi.

 “Karena pada umumnya bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama, tentu saja peran tokoh agama sangat besar dan pengaruh tokoh agama menjadi sangat penting dalam rangka mengatasi permasalahan lingkungan. Insya Allah, sinergi dengan tokoh agama sudah berjalan lama, tapi masih perlu kita perkokoh lagi,” tuturnya.

Adapun penyelenggaraan Lokakarya FICI Indonesia Masterclass 2022 ini secara khusus bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang gerakan pembaharu dalam meningkatkan empati, kolaborasi, kepemimpinan dan praktik “change-making” di lingkungan komunitas keagamaan dan kepercayaan, hingga mendiskusikan peran dan merancang kerjasama dan strategi “interfaith dan intergeneration” untuk memulai langkah awal gerakan pembaharu dalam mengatasi krisis lingkungan dan alam.

Direktur Regional Ashoka SEA Nani Zulminarni menjelaskan pentingnya bagi komunitas agama dan keyakinan menjadi penggerak yang utama untuk isu-isu kritikal, termasuk isu lingkungan. “Yang menarik dari Ecobhineka untuk kami di Ashoka adalah pendekatan lintas iman untuk mencari persamaan dalam gerakan dengan mengedepankan isu lingkungan. Karena apapun iman kita kalau bumi ini semakin panas kerusakan itu akan tetap dirasakan semua orang,” ungkap Nani.

“Kita tahu bahwa agama-lah yang paling konsisten melakukan gerakan perubahan dan bertahan sepanjang zaman dengan kondisi apapun,” jelasnya. (*/rls)

 

Post a Comment

0 Comments