Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bamsoet Apresiasi Mochtar Mas’oed Terima Pengahargaan Achmad Bakrie 2022

Aburizal Bakrie dan Bambang Soesatyo 
pada malam Penghargaan Achmad Bakrie. 
(Foto: Istimewa)  


NET – Mochtar Mas’oed kategori pemikir sosial salah seorang penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada Penganugerahan Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XVIII 2022, di Jakarta, Minggu (14/8/2022) malam.

"Selamat kepada para penerima penghargaan, antara lain Nirwan Dewanto kategori Sastra, Mochtar Mas'oed kategori Pemikir Sosial, Erlina Burhan dan Tonang Dwi Ardyanto kategori Kedokteran, R. William Liddle kategori Ilmuwan Internasional Berjasa Untuk Indonesia, serta Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia kategori Sains yang terdiri dari Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, dan Rustan LP Santari. Mereka telah membuat bangga Indonesia dengan berbagai karya dan pemikiran yang dihasilkan," ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.  

Prof. Dr. M. Mohtar Mas’oed adalah guru besar emeritus pada Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), Universitas Gadjah Mada dengan pengalaman mengajar lebih dari 40 tahun. Memperoleh gelar Baccalaureat (1973) dan Doctorandus (1975) dari Universitas Gadjah Mada dan Ph.D. dari The Ohio State University (1983).

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kiprah tokoh pengusaha nasional sekaligus tokoh bangsa dan Mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, yang sejak 2003 konsisten menginisiasi penyelenggaraan Penghargaan Achmad Bakrie. Penghargaan diberikan kepada para tokoh yang dinilai berjasa di bidang pemikiran kesusastraan, sosial-budaya, sains, dan lainnya.

Bukan hal yang mustahil jika kelak Penghargaan Achmad Bakrie dari Indonesia bisa menyerupai Hadiah Nobel (Nobel Prize) yang diselenggarakan setiap tahunnya oleh Swedia.

Sempat tertunda pada 2020 hingga 2021 karena pandemi Covid-19, pada 2022 ini Penghargaan Achmad Bakrie kembali diselenggarakan, sebagai bagian memperingati HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia sekaligus HUT ke-80 Kelompok Usaha Bakrie.

Hadir antara lain; Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menpora Zainudin Amali, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta tokoh nasional Aburizal Bakrie dan Akbar Tanjung.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan Nirwan Dewanto merupakan penyair, kritikus seni, sekaligus esais. Nirwan menerima penghargaan atas aneka karya yang secara sadar membebaskan diri dari batasan sejarah sastra nasional, dan mengolah khazanah Indonesia dengan cara yang peka pada perkembangan sastra dunia.

"Sementara Mochtar Mas'oed merupakan seorang ilmuwan politik dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Beliau menerima penghargaan untuk kepeloporan pendekatan analisis struktural non-Marxis atas kenyataan ekonomi-politik di Indonesia dan dunia internasional yang memperkaya khazanah pemikiran akademik tanah air," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menambahkan, Tim Peneliti Arkeologi Lukisan Gua Purba Indonesia (Sains) yang terdiri dari Adhi Agus, Pindi Setiawan, Basran Burhan, Budianto Hakim, Dan Rustan LP Santari, menerima penghargaan untuk rentetan temuan aneka lukisan figuratif tertua di dunia, di gua purba Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Temuan tersebut menggeser paradigma arkeologi Indonesia dan memperkaya pengetahuan tentang evolusi kognitif di Bumi.

"Erlina Burhan seorang pulmonolog dari Universitas Indonesia dan Tonang Dwi Ardyanto seorang epidemiolog dari Universitas Sebelas Maret (Kedokteran) menerima penghargaan untuk sumbangsih sinergis antara bidang klinis-epidemiologis dan pulmonologis-kesehatan publik yang membantu Indonesia menghadapi pandemi global Covid-19 dengan hasil yang diujikan oleh dunia internasional," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengatakan sedangkan R. William Liddle merupakan ilmuwan Politik dari Ohio State University Amerika Serikat (Ilmuwan Internasional Berjasa Untuk Indonesia) menerima penghargaan untuk pengabdian intelektual sepanjang enam dekade menelaah aneka perkembangan politik dan pelembagaan demokrasi, disertai kerja membangun generasi baru ilmuwan politik di Indonesia.

"Sejak pertama digelar pada tahun 2003, hingga kini Penghargaan Achmad Bakrie telah memberikan penghargaan kepada sekitar 80 tokoh/lembaga yang dinilai melahirkan karya luar biasa sekaligus inspiratif, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung bukan hanya oleh masyarakat melainkan oleh kehidupan bangsa Indonesia. Bahkan tidak sedikit diantaranya meraih pengakuan hingga lintas bangsa serta melampaui batas-batas negara, sebagaimana yang sudah diperlihatkan oleh kelima penerima Penghargaan Achmad Bakrie 2022," pungkas Bamsoet. (*/pur)

Post a Comment

0 Comments