![]() |
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dokter Dini Anggraeni. (Foto: Istimewa) |
“Ini penyakit yang selalu datang pada setiap tahunnya dan
seluruh masyarakat sudah ketahui itu. Namun, kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan lah yang harus ditingkatkan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan
dokter Dini Anggraeni, Rabu (22/6/2022).
Dokter Dini menjelaskan kepadatan populasi nyamuk penular
karena banyaknya tempat perindukan nyamuk, seperti genangan air di sekitar
permukiman. Sarang nyamuk tersebut berada pada talang air, ban bekas, kaleng,
botol, plastic, gelas bekas air mineral hingga pakaian menggantung.
Dinkes, kata dokter Dini, telah menyurati camat, lurah
hingga sekolah di seluruh Kota Tangerang, untuk sama-sama waspada dan
memperhatikan peningkatan kasus DBD ini. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan gerakan
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), gotong royong bersih-bersih lingkungan,
hingga kembali menggalakan program satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).
“Seluruh Puskesmas di Kota Tangerang punya kader lingkungan,
yang bergerak bersama ke rumah warga secara door to door untuk sosialisasi
hingga pengecekan kesehatan lingkungan hingga dalam rumah. Saat ini, yang
sedang digencarkan ialah pengecekan hingga sektor perkantoran. Karena potensi
kena DBD bisa mana saja, bisa di rumah, sekolah maupun kantor,” katanya.
Kepala Dinkes mengimbau seluruh masyarakat tanpa terkecuali
untuk lebih peduli dengan kasus DBD ini, dengan melakukan sederet
pencegahannya. Mulai dari menguras bak mandi seminggu sekali, bersihkan seluruh
penampungan air lainnya seperti wadah pot, pasang kasa atau kelambu nyamuk,
jangan menumpuk atau menggantung baju, gunakan lotion anti nyamuk, pangkas dan
bersihkan tanaman liar di perkarangan rumah.
“Bisa juga dengan menghias rumah menggunakan tanaman anti
nyamuk alami. Tapi terpenting, adalah selalu menjaga daya tahan tubuh dengan
olahraga dan makan makanan sehat dan bergizi,” imbaunya.
Jika keluarga di rumah timbul gejala DBD, kata Dini, seperti
mendadak panas tinggi lebih dari dua hari, tampak bitnik-bintik merah pada
kulit, mimisan, muntah, nyeri di ulu hati, hingga tangan dan kakinya dingin dan
berkeringat segera berobat.
“Tindakan yang bisa diberikan ialah memberikan minum yang
banyak, kompres dengan air hangat, beri obat penurun panas, dan segera bawa ke
Puskesmas atau rumah sakit jika terjadi kondisi yang lebih parah,” ucapnya.
(*/rls)
0 Comments