Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rintihan Suara Pecinta Masjid Raya Al Azhom, Kota Tangerang

Masjid Al Azhom Kota Tangerang.
(Foto: Istimewa) 

 

Oleh: Mulyadi LM

 

Alhamdulillaah~

MENJADI rahasia umun Masjid Raya Al Azhom di Jalan Satria Sudirmana, Kota Tangerang, dibangun dengan megah dan luas, tapi sayang kurang dipelihara, diurus dan dijaga dengan baik. Akhirnya banyak yang memprihatinkan, yang sesungguhnya tidak perlu terjadi!

"Sesungguhnya mengurus Masjid yang mendapat subsidi dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tidaklah seberat mengurus Masjid yang swadaya to, tanpa subsidi APBD".

Belum lagi ada banyak amal jariah dan sedekah dari para jamaah dan atau ada pendapatan lainnya. Bisa jadi itu akan lebih membantu meringankan beban pengurus dalam rangka memelihara Masjid. Kemudian jika ada kerusakan Masjid yang dianggap berat, dan pengurus bisa melobi pejabat terkait untuk bisa mendapatkan tambahan APBD dalam rangka memperbaiki kerusakan itu, bisa jadi akan lebih meringankan kerja pengurus dalam rangka memelihara masjid itu.

Dan sekarang ini, jika kita melihat ada banyak tanda-tanda kerusakan di Masjid Raya Al Azhom, bisa jadi ini menandakan bahwa Masjid Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang kurang diurus dengan baik, di antara tanda-tandanya adalah:

1. Bisa jadi Walikota dan atau Wakilnya tidak sholat berjama'ah di masjid yang berhadapan dengan kantor Pemkot pada saat mereka berada di Kantornya; bersama bawahannya dan langsung menjadi imam di masjid pemkot itu. Jika ini dilakukan rutin oleh penguasa kota bisa jadi akan menjadi teladan bagi bawahan dan rakyat Kota Tangerang.

2. Atau Penguasa Daerah (Wali/Wakil Walikota) tidak membuat aturan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara/Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS) yang beragama Islam di lingkungan Pemkot wajib sholat berjamaah di setiap waktu juhur atau ashar di masjid tersebut, waktu yang terkait kedinasan.

Imamnya dipergilirkan dari Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten Daerah (Asda) dan atau Kepala Dinas (Kadis) wajib bisa jadi imam dan memberikan Kultum (kuliah tujuh menit); karena itu perjabat terkait wajib faseh baca Al Qur'an siapapun mereka.

Aturan tersebut wajib dipatuhi, jika tidak dilaksanakan, akan diberikan sanksi berat. (mislanya tidak naik pangkat/golongan; geser/turun pangkat/golongan dan atau sanksi lain yg memungkinkan seluruh ASN/PNS bisa bersemangat untuk memperbaiki ibadahnya terutama sholat, sampai ke tingkat kelurahan).

Karena sholat adalah amal pertama yang akan dihisab. Jadi sholat adalah perintah berat; yang pahalanya sangat besar dan bila ditinggalkan dosanya saaangat besar. Jadi para Kepala Daerah/Para Pemimpin jangan main-main saat jadi pemimpin, karena akan dimintai pertanggungjawaban yang berat di sisi Allah. Jadi mengerjakan dan menegakkan sholat di setiap wilayah yang menjadi kekuasaannya adalah bagian dari kewajiban pemimpin. 

3. Masjid Raya Al Azhom yang sudah bagus memiliki halaman  luas, menjadi tidak bagus dipandang; entah siapa yang punya ide itu, mereka bangun gedung parkir di dalam area masjid yang menghabiskan dana miliaran rupiah, yang pada hakekatnya tempat parkir itu tidak perlu dibangun seperti itu. Biarkan saja seperti semula, para jamaah yang bawa kendaraan sudah nyaman. Astagfirullaah, apa maksudnya membangun gedung parkir yang mubajir itu?

4. Tempat wudhu banyak yang rusak krannya, oleh pengurus tidak diperbaiki atau diganti sesuai kondisi yang terjadi secara cepat. Area wudhu licin, banyak kejadian jamaah selesai wudhu terpeleset atau jatuh.

Tempat buang air kecil (kencing) apalagi ada beberapa yang dibiarkan rusak tidak diurus dan diperbaiki dengan baik, sehingga membuat jamaah tidak nyaman.

WC (water closet) masjid juga banyak yang rusak, krannya, gantunganya, pintunya, kuncinya, gayungnya, embernya, dan tidak diberikan sabun untuk para jamaah bisa membersihkan tangannya setelah buang air besar. Karena selepas buang air besar tidak cukup kita membersihkan tangan hanya dengan air, harus pakai sabun supaya najisnya bersih sempurna.

5. Soal fasilitas sujud; sejak awal masjid tidak mampu menyediakan permadani yang bagus dan lebih luas agar para jamaah merasa lebih nyaman beribadah. Yang ada sepanjang masjid berdiri, permadaninya sangat terbatas hanya ada beberapa buah, padahal ruang masjid untuk sholat begitu luas, dan anggaran untuk membeli permadani yang bagus bisa jadi ad; Kenapa takut menyediakan permadani yang lebih banyak dan lebih bagus?!

Harusnya Pengurus tanggap bisa mencontoh seperti Permadani yang ada di Masjid Istiqal kalau tidak mau mencontoh Permadani yang digunakan di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi di Madinah. Harum wanginya jika saat kita sujud, tidak ada pasir-pasir yg terasa saat kita sujud; hal ini agar bisa menjadikan suasana ibadah para jamaah menjadi lebih nyaman dan khusu.

6. Soal Pengeras Suara yang sejak dulu, tidak pernah bagus terdengar untuk jama'ah, karena suaranya kabur, sulit terdengar jelas; harusnya dengan pengeras suara itu setiap khotib atau pemberi tausiah atau ceramah yang menyampaikan pesan dan nilai-nilai agama enak didengar dan diterima dengan baik oleh telinga jamaah. Bukan sebaliknya, tidak jelas dan kabur suaranya.

Padahal pengeras suara itu bagian yang sangat penting diperhatikan dalam rangka syiar. Karena dengan pengeras suara yang bagus dan jelas suaranya, pasti setiap jama'ah yang sedang mendengarkan tausiah agama berharap agar pesan itu sampai ketelinganya dengan baik sehingga bisa tersimpan dalm hati dan selalu teringat kebaikan yang disampaikan itu sebagai ilmu yang bermanfaat.

7. Selanjutnya; soal BOCOR, yaa sudah lama itu terjadi, cuma mungkin belum diperbaiki oleh pengurus atau pengurusnya lupa he he. Kita tinggal tunggu saja, jika itu tetap diabaikan; bisa jadi Kubah Masjid terbesar di Asia Tenggara yang tanpa tiang perlahan lahan tapi pasti akan runtuh juga, dan bisa jadi akan mencelakai bila saat runtuh menimpa salah satu atau lebih jamaah yang sedang ibadah di dalamnya. Kita berharap semoga tidak akan terjadi hal buruk yang akan menimpa Masjid kebanggaan kita.

Ayo Pemkot dan Pengurus Masjid segera benahi  MANAJEMEN masjid yang perlu dibenahi, terus pelihara dan perbaiki secara rutin dan berkala agar Masjid yang menjadi Kebanggaan orang Tangerang tetap Berdiri Kokoh; Megah; Indah; dan Mempesona bagi setiap yg memandang bila berkunjung baik untuk ibadah dan wisata religi ke Kota Tangerang yang kita cintai. (***)

 

Penulis adalah pe-Cinta Masjid.

 

Post a Comment

0 Comments