Masjid Al Azhom Kota Tangerang. (Foto: Istimewa) |
Alhamdulillaah~
MENJADI rahasia umun Masjid Raya Al Azhom di Jalan Satria
Sudirmana, Kota Tangerang, dibangun dengan megah dan luas, tapi sayang kurang
dipelihara, diurus dan dijaga dengan baik. Akhirnya banyak yang memprihatinkan,
yang sesungguhnya tidak perlu terjadi!
"Sesungguhnya mengurus Masjid yang mendapat subsidi
dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tidaklah seberat mengurus
Masjid yang swadaya to, tanpa subsidi APBD".
Belum lagi ada banyak amal jariah dan sedekah dari para
jamaah dan atau ada pendapatan lainnya. Bisa jadi itu akan lebih membantu
meringankan beban pengurus dalam rangka memelihara Masjid. Kemudian jika ada
kerusakan Masjid yang dianggap berat, dan pengurus bisa melobi pejabat terkait
untuk bisa mendapatkan tambahan APBD dalam rangka memperbaiki kerusakan itu,
bisa jadi akan lebih meringankan kerja pengurus dalam rangka memelihara masjid
itu.
Dan sekarang ini, jika kita melihat ada banyak tanda-tanda
kerusakan di Masjid Raya Al Azhom, bisa jadi ini menandakan bahwa Masjid Pemerintah
Kota (Pemkot) Tangerang kurang diurus dengan baik, di antara tanda-tandanya
adalah:
1. Bisa jadi Walikota dan atau Wakilnya tidak sholat
berjama'ah di masjid yang berhadapan dengan kantor Pemkot pada saat mereka
berada di Kantornya; bersama bawahannya dan langsung menjadi imam di masjid
pemkot itu. Jika ini dilakukan rutin oleh penguasa kota bisa jadi akan menjadi
teladan bagi bawahan dan rakyat Kota Tangerang.
2. Atau Penguasa Daerah (Wali/Wakil Walikota) tidak membuat
aturan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara/Pegawai Negeri Sipil (ASN/PNS) yang
beragama Islam di lingkungan Pemkot wajib sholat berjamaah di setiap waktu
juhur atau ashar di masjid tersebut, waktu yang terkait kedinasan.
Imamnya dipergilirkan dari Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris
Daerah (Sekda), Asisten Daerah (Asda) dan atau Kepala Dinas (Kadis) wajib bisa
jadi imam dan memberikan Kultum (kuliah tujuh menit); karena itu perjabat
terkait wajib faseh baca Al Qur'an siapapun mereka.
Aturan tersebut wajib dipatuhi, jika tidak dilaksanakan,
akan diberikan sanksi berat. (mislanya tidak naik pangkat/golongan; geser/turun
pangkat/golongan dan atau sanksi lain yg memungkinkan seluruh ASN/PNS bisa
bersemangat untuk memperbaiki ibadahnya terutama sholat, sampai ke tingkat
kelurahan).
Karena sholat adalah amal pertama yang akan dihisab. Jadi sholat adalah perintah berat; yang pahalanya sangat besar dan bila ditinggalkan dosanya saaangat besar. Jadi para Kepala Daerah/Para Pemimpin jangan main-main saat jadi pemimpin, karena akan dimintai pertanggungjawaban yang berat di sisi Allah. Jadi mengerjakan dan menegakkan sholat di setiap wilayah yang menjadi kekuasaannya adalah bagian dari kewajiban pemimpin.
3. Masjid Raya Al Azhom yang sudah bagus memiliki
halaman luas, menjadi tidak bagus
dipandang; entah siapa yang punya ide itu, mereka bangun gedung parkir di dalam
area masjid yang menghabiskan dana miliaran rupiah, yang pada hakekatnya tempat
parkir itu tidak perlu dibangun seperti itu. Biarkan saja seperti semula, para
jamaah yang bawa kendaraan sudah nyaman. Astagfirullaah, apa maksudnya
membangun gedung parkir yang mubajir itu?
4. Tempat wudhu banyak yang rusak krannya, oleh pengurus
tidak diperbaiki atau diganti sesuai kondisi yang terjadi secara cepat. Area
wudhu licin, banyak kejadian jamaah selesai wudhu terpeleset atau jatuh.
Tempat buang air kecil (kencing) apalagi ada beberapa yang
dibiarkan rusak tidak diurus dan diperbaiki dengan baik, sehingga membuat
jamaah tidak nyaman.
WC (water closet) masjid juga banyak yang rusak, krannya,
gantunganya, pintunya, kuncinya, gayungnya, embernya, dan tidak diberikan sabun
untuk para jamaah bisa membersihkan tangannya setelah buang air besar. Karena
selepas buang air besar tidak cukup kita membersihkan tangan hanya dengan air,
harus pakai sabun supaya najisnya bersih sempurna.
5. Soal fasilitas sujud; sejak awal masjid tidak mampu
menyediakan permadani yang bagus dan lebih luas agar para jamaah merasa lebih
nyaman beribadah. Yang ada sepanjang masjid berdiri, permadaninya sangat
terbatas hanya ada beberapa buah, padahal ruang masjid untuk sholat begitu
luas, dan anggaran untuk membeli permadani yang bagus bisa jadi ad; Kenapa
takut menyediakan permadani yang lebih banyak dan lebih bagus?!
Harusnya Pengurus tanggap bisa mencontoh seperti Permadani yang
ada di Masjid Istiqal kalau tidak mau mencontoh Permadani yang digunakan di
Masjidil Haram atau Masjid Nabawi di Madinah. Harum wanginya jika saat kita
sujud, tidak ada pasir-pasir yg terasa saat kita sujud; hal ini agar bisa
menjadikan suasana ibadah para jamaah menjadi lebih nyaman dan khusu.
6. Soal Pengeras Suara yang sejak dulu, tidak pernah bagus
terdengar untuk jama'ah, karena suaranya kabur, sulit terdengar jelas; harusnya
dengan pengeras suara itu setiap khotib atau pemberi tausiah atau ceramah yang
menyampaikan pesan dan nilai-nilai agama enak didengar dan diterima dengan baik
oleh telinga jamaah. Bukan sebaliknya, tidak jelas dan kabur suaranya.
Padahal pengeras suara itu bagian yang sangat penting
diperhatikan dalam rangka syiar. Karena dengan pengeras suara yang bagus dan jelas
suaranya, pasti setiap jama'ah yang sedang mendengarkan tausiah agama berharap
agar pesan itu sampai ketelinganya dengan baik sehingga bisa tersimpan dalm hati
dan selalu teringat kebaikan yang disampaikan itu sebagai ilmu yang bermanfaat.
7. Selanjutnya; soal BOCOR, yaa sudah lama itu terjadi, cuma mungkin belum diperbaiki oleh pengurus atau pengurusnya lupa he he. Kita tinggal tunggu saja, jika itu tetap diabaikan; bisa jadi Kubah Masjid terbesar di Asia Tenggara yang tanpa tiang perlahan lahan tapi pasti akan runtuh juga, dan bisa jadi akan mencelakai bila saat runtuh menimpa salah satu atau lebih jamaah yang sedang ibadah di dalamnya. Kita berharap semoga tidak akan terjadi hal buruk yang akan menimpa Masjid kebanggaan kita.
Ayo Pemkot dan Pengurus Masjid segera benahi MANAJEMEN masjid yang perlu dibenahi, terus
pelihara dan perbaiki secara rutin dan berkala agar Masjid yang menjadi
Kebanggaan orang Tangerang tetap Berdiri Kokoh; Megah; Indah; dan Mempesona
bagi setiap yg memandang bila berkunjung baik untuk ibadah dan wisata religi ke
Kota Tangerang yang kita cintai. (***)
Penulis adalah pe-Cinta Masjid.
0 Comments