Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cabut Bai'at Massal, 391 Mantan Anggota NII Di Dharmasraya Kembali Setia NKRI

Mantan anggota NII 391 warga 
mengucapkan setia kepada NKRI. 
(Foto: Istimewa) 


   

NET – Sedkitnya 391 warga Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), menyatakan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sebelumnya tersesat tergabung dalam NII (Negara Islam Indonesia).

Setia kepada NKRI dengan ditandai melakukan cabut bai'at secara massal yang dilaksanakan di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Jalan Lintas Sumatera Km 2, Kelurahan Sungai Kambut, Kecamatan Pulang Punjung, Kota Dharmasraya, Rabu (27/4/2022).

Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa mengimbau agar hal serupa juga diikuti oleh mantan anggota NII lainnya di Sumatera Barat.

Kapolda memberi tenggat waktu pada anggota NII lainnya di Sumatera Barat untuk melakukan pencabutan baiat hingga tanggal 20 Mei mendatang.

Jika tidak kunjung dilakukan, Teddy menegaskan akan menerapkan penegakan hukum yang seberat beratnya.

Pencabutan baiat ini disaksikan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Kapolda, Kepala Densus 88, dan Bupati Dharmasraya Sutan Riskan Tuanku Kerajaan.

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyatakan akan segera menyurati bupati dan walikota yang daerahnya terdeteksi ada anggota NII.

Kadensus 88 Anti Teror (AT) Polri Irjen Pol Marthinus Hukom menyebutkan pada momentum ini bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, mengucapkan syukur karena momentum ini juga sebagai forum silaturahmi, terutama eks NII.

"Saya mengapresiasi kepada Gubernur (Sumbar) yang mengeluarkan kebijakan dalam menyikapi terorisme, radikalisme dan intoleransi beberapa waktu terakhir, termasuk support dari Polda Sumbar dan jajarannya serta Bupati Dharmasraya," katanya, Rabu (27/4/2022).

Ia menyebutkan pihaknya hadir tidak saja sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai bagian dari anak bangsa untuk merangkul saudara-saudara kita yang mungkin di antaranya menjadi korban karena ketidaktahuan mereka.

"Pemerintah melakukan pendekatan kepada saudara kita yang melakukan penyimpangan, memahami suatu yang salah. Kami ingin duduk bersama merangkul dengan penuh kasih sayang," terangnya. 

Dengan duduk bersama tersebut, katanya, maka hal itu tentu menjadi lebih penting dari pada penangkapan, serta lebih penting dari pada penegakan hukum.

"Hari ini, saya melihat kesadaran untuk bangkit bersama-sama menjaga NKRI ada di sini. Ini untuk pertama kali, kami bersama saudara-saudara dalam jumlah yang besar. Jumlah paling besar hari ini yang dilakukan," pungkasnya. (*/rls)

Post a Comment

0 Comments