Petugas sedang membersih sampah yang menyumbat aliran air hujan. (Foto: Istimewa) |
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (Kabid OP), Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Dody Adriansyah mengungkapkan
hingga saat ini sekitar 150 petugas diturunkan, untuk cepat tanggap menangani
genangan.
“Sampai saat ini, petugas kami turunkan di sembilan titik.
Empat di antaranya sudah kembali pulih atau normal untuk aktivitas masyarakat.
Saat ini, petugas kami menangani wilayah Timur seperti Ciledug dan Larangan,
pompa portable juga tengah kita kerahkan. Sedangkan rumah-rumah pompa aktif
sebagaimana dibutuhkan dikondisi wilayah tersebut,” ungkap Dody, saat
dihubungi.
Dody menjelaskan kendala penanganan saat ini ialah genangan
yang terjadi di jalan besar. Sehingga, saat petugas melakukan penyedotan atau
pembersihan drainase akan menganggu proses lalu lintas hingga mengakibatkan
kemacetan.
“Genangan yang terjadi masih aman tertangani, maka saat ini
masih didominasi menggunakan tenaga manusia. Persoalannya sama, yaitu drainase
yang tersumbat dengan sampah-sampah yang berserakan bukan pada tempatnya. Dengan
itu, PUPR bekerjasama dengan DLH dan BPBD untuk proses pembersihan drainase
angkat-angkat sampah,” papar Dody.
Dalam kondisi ini, ia pun menegaskan genangan yang terjadi
beberapa hari ini, tidak bisa menjadi tanggungjawab satu dua pihak semata.
Namun, menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah Kota Tangerang,
stakeholder terkait hingga khususnya masyarakat setempat.
“Membuang sampah pada tempatnya bukan hanya imbauan semata.
Tapi menjadi bukti nyata bahwa efek buang sampah sembarangan, menjadi genangan
hingga banjir bisa terjadi dimana-mana. Jadi ayo lebih peduli untuk membuang
sampah pada tempatnya, drainase, alat pompa dan lainnya juga akan terus
dimaksimalkan,” ucapnya. (*/pur)
0 Comments