Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ada 3.908 Kasus, Kerja Keras Penanggulangan TBC Di Kota Tangerang

Nursanah, seorang kader kesehatan 
mendapat penghargaan pada Hari 
TBC se-Dunia atas kerja kerasnya. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat pada 2020, ditemukan sebanyak 3.908 kasus Tubercolosis (TBC) dan 78 di antaranya atau 2,2 persen meninggal dunia. Sedangkan pada 2021 ditemukan sebanyak 4.414 kasus TBC dan 35 di antaranya atau 0,8 persen meninggal. Jika dibandingankan dengan Covid-19, tingkat kematian penyakit TBC dinyatakan hampir sama.

“Dua tahun lebih dilanda Pandemi Covid-19, tak dipungkiri membuat perhatian pada penyakit lain selain Covid-19 cukup berkurang. Salah satunya penyakit TB paru ini. Dengan itu lewat momen Hari TBC se-Dunia yang jatuh pada 24 Maret ini, ayo kembali mengingatkan penyakit TBC juga sama berbahayanya dengan Covid-19,” ungkap dokter Dini Anggraeni - Kepala Dinas Kesehatan, Kota Tangerang

Dini menjelaskan hingga saat ini sederet penanggulangan kasus TBC di Kota Tangerang telah dilakoni. Mulai dari pelayanan TBC resisten obat di Kota Tangerang, kolaborasi TB HIV dan TB DM, investigasi kontak dengan peran aktif kader TBC, pembentukan 1.000 kader khusus TBC, standarisasi ISTC bagi tenaga medis hingga pemanfaatan digital health untuk skrining TBC.

Dokter Dini menjelaskan untuk fasilitas pelayanan TBC di Kota Tangerang, di antaranya telah ada sembilan laboratorium rujukan tes cepat molekuler (TCM), 38 Puskesmas yang telah menerapkan DOTS, 32 RS (rumah sakit) yang menetapkan strategi DOTS, 69 klinik swasta BPJS di antaranya 48 klinik ber-MOU pelayanan TBC hingga adanya satu RS rujukan TBC kebal obat dan 13 Puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.

“Namun, penanggulangan dan pelayanan ini harus diiringi dengan kesadaran masyarakat akan kesehatan pada dirinya. Jangan ragu berobat ke Puskesmas jika mengalami batuk lebih dari dua minggu, untuk mengikuti tes lebih lanjut. Sehingga, deteksi dini tak hanya dilakukan Petugas Kesehatan skrining lapangan, namun kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri,” jelas dr Dini.

Kepala Dinas Kesehtan menuturkan masyarakat tak perlu takut atau ragu untuk berobat TBC di Puskesmas Kota Tangerang. Pasalnya, selain fasilitas dan tenaga kesehatan yang sudah berstandar penanganan TBC, untuk seluruh pelayanan dan obat-obatan TBC hingga dinyatakan sembuh dipastikan gratis untuk masyarakat Kota Tangerang.

“Pada dasarnya, TBC merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika diobati dengan benar. Oleh karena itu, semakin cepat TBC terdeteksi semakin besar potensinya untuk sembuh. Ketika sudah didiagnosis menderita TBC, pasien harus mengikuti prosedur pengobatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama minimal enam bulan, dengan minum obat yang teratur tanpa putus,” katanya. (*/pur)
 

Post a Comment

0 Comments