Dokter Ati Pramudji Hastuti. (Foto: Dok TangerangNet.Com) |
Pemprov Banten berharap dan mengimbau kepada seluruh
masyarakat untuk tetap menerapkan 5-M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan
menggunakan sabun dengan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan dan
Membatasi mobilitas.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti
mengatakan Covid-19 varian omicron di dalam sisi penyebarannya begitu luar
biasa cepat. Meskipun varian ini belum terbukti keganasannya karena beberapa
orang yang terkena varian ini hanya mengalami gejala ringan.
"Namun karena sebarannya sangat cepat dibandingkan
varian lainnya, tentunya kita perlu waspada dan antisipasi lagi. Karena
dikhawatirkan jika ini terjadi dan dibiarkan maka akan timbul lonjakan kasus
gelombang ketiga yang tidak kita harapkan sejak adanya lonjakan kasus gelombang
kedua kemarin," ujar dokter Ati Pramudji di Kota Serang, Rabu (12/1/2022).
Ati mengatakan Pemprov Banten tidak ingin dampak dari varian
ini melebar kemana-mana seperti pada peningkatan gelombang kedua kemarin yang
sangat memukul pada sektor kesehatan, pendidikan dan utamanya sektor ekonomi.
"Makanya, Pemprov mengajak masyarakat untuk memperketat
Prokes yang ada melalui 5-M, dimana pun, kapanpun dan kepada siapapun agar kita
terus melakukan kewaspadaan terhadap virus varian baru ini," ucap dokter
Ati.
Dikatakan Ati, perkembangan Covid-19 di Provinsi Banten
dalam beberapa bulan kemarin sudah sangat landau. Namun pada awal Januari ini
terjadi peningkatan kasus, terutama di wilayah Tangerang Raya.
Selain itu, kata Ati, sudah ditemukan empat kasus yang
terkonfirmasi varian omicron, dua kasus di wilayah The Green, BSD dua orang lagi
di Ciputat dan Pondok Cabe.
"Kami terus melakukan peningkatan terhadap kegiatan testing,
tracking dan treatment. Selain kami juga terus berupaya melakukan pencegahan
dari sisi vaksinasi, karena dengan itu dapat memberikan sebuah kekebalan
imunitas dalam tubuh secara buatan. Dan tentunya peningkatan antisipasi juga
harus dilakukan melalui penerapan PPKM sampai level RT secara efektif,"
jelasnya.
Ati mengatakan dengan vaksinasi imunitas di dalam tubuh akan
terbentuk dengan sendirinya. Ini akan meminimalisir tingkat kesakitan dan juga
angka kematian ketika terpapar virus Covid-19.
Sampai saat ini, imbuh Ati, capaian vaksinasi di Provinsi
Banten dari target 9.224.383 yang harus divaksin, sudah mencapai 81 persen atau
sekitar 7.749.774 untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua mencapai 55 persen
atau 5.079.981.
"Sedangkan untuk dosis lansia 75,6 persen atau
486.667," tuturnya.
Jumlah capaian itu, secara akomodatif sudah cukup bagus.
Namun masih ada beberapa Kabupaten dan Kota yang capaian dosis pertamanya
meskipun sudah di atas 60 persen, tapi untuk capaian lansianya masih di bawah
60 persen seperti Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, dan Kota
Cilegon.
"Selain empat daerah itu, mulai hari ini sudah bisa
melakukan vaksinasi lanjutan atau booster, utamanya untuk usia di atas 18
tahun, usia rentan terpapar seperti lansia, di seluruh Puskesmas dan RSUD yang
ada di daerah masing-masing," tuturnya.
Untuk diketahui pada vaksinasi dosis pertama dan kedua
disebut Vaksinasi primer, dan vaksinasi ketiga disebut booster atau lanjutan.
Ada sebanyak 246 Puskesmas di Provinsi Banten yang sudah siap melayani
vaksinasi booster mulai hari ini, Rabu (12/1/2022).
Sebelum melakukan vaksinasi booster, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi, pertama masyarakat sudah melakukan vaksinasi
primer secara lengkap, kedua sudah lebih dari enam bulan sejak terakhir
disuntik vaksin dosis kedua, ketiga untuk masyarakat usia lansia, rentan dan
juga masyarakat yang masuk kategori immuno kompromis.
"Masyarakat kategori itu sudah bisa mengakses layanan
vaksinasi booster secara gratis di seluruh Puskesmas dan RSUD untuk masyarakat
yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang
Selatan, dan Kabupaten Serang yang sudah memenuhi persyaratan capaian vaksinasi
primer-nya," tuturnya. (*/pur)
0 Comments