Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Catatan Perjalanan Pemuda Pancasila Kota Tangerang Ke Erupsi Semeru, Ada Korban Terkubur

Bantuan diserahkan langsung kepada
para korban dan anak-anak di lokasi erupsi.
(Foto: Ist/koleksi PP Kota Tangerang)


Oleh: HR Ubay Permana

 

KETUA Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Tangerang H. Mulyadi, SH melepas relawan kemanusiaan untuk korban bencana erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Pelepasan relawan dilaksanakan pada Jum'at, 24 Desember 2021 pukul 15.00 WIB di halaman Sekretariat MPC, Jalan Letjen Soetoyo - Alun-alun A. Yani, Kota Tangerang,  dipimpin langsung oleh Ketua MPC PP Mulyadi didampingi oleh pengurus MPC lainnya, disaksikan pula oleh jajaran Koti Mahatidana, Srikandi, dan unsur Sapma beserta jajarannya.

Sedikitnya empat orang relawan dilepas oleh Ketua MPC yaitu Ubay Permana, Zakwan Sembiring, Eddy Palay, dan Hilman Santosa. Para relawan berangkat mengendarai mobil Komando Pemuda Pancasila berwarna loreng Mitsubishi Triton Double cabin.

Dalam acara pelepasan tersebut, Mulyadi berpesan kepada relawan agar bantuan  yang berupa sembako, obat- obatan, pampers, masker, susu bayi, dan makanan balita serta anak-anak ini, sampai langsung ke tangan para penerimanya yang merupakan korban bencana letusan Gunung Semeru.

Dengan wanti- wanti Mulyadi menekankan kepada para relawan, "Salurkan bantuan ini sebagai amanat dari MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang”.

Logistik ini sejak beberapa hari kita himpun melalui sumbangan pengurus MPC, sumbangan dari posko- posko PAC, Srikandi , Koti mahatidana dan Sapma serta anggota, kader dan keluarga besar Pemuda Pancasila di Kota Tangerang ini .

Dalam kesempatan itu pula Mulyadi sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang, mengucapkan terimakasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi memberikan donasinya.

Mulyadi pun mengatakan, "Bahwa bantuan ini sebagai bukti kepedulian organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila kepada korban bencana, bukan hanya pada korban erupsi Semeru saat ini saja”.

Ormas Kita juga sudah sering memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di Kota Tangerang, korban Tsunami di Pandeglang, Banten, korban tanah longsor dan banjir bandang di daerah Lebak, Banten pada waktu- waktu yang lalu.

Usai Mulyadi  memberikan pesan-pesan dan wejangan dengan diiringi doa' relawan pun berangkat menuju sasaran lokasi erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Di Lokasi Bencana

Sabtu, 25 Desember 2021 pukul 11.00 WIB. Relawan tiba di Lumajang.

Di sana sambut oleh Sekretaris MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang Ahmad Pribadi didampingi oleh pengurus lainnya dan Srikandi.

Setelah mendengarkan saran tentang kebutuhan logistik dan lokasi sasaran dari Ahmad Pribadi selaku Sekcab MPC.

Para relawan pun bergegas mempersiapkan dan melengkapi kekurangan- kekurangan isi paket logistik yang akan disalurkan.

Isi paket ditambah dengan sabun cuci, sabun mandi, odol, shampo dan susu beruang .

Korban erupsi di perkampungan
santri bantuan diserahkan Ubay Permana.
(Foto: Ist/PP Kota Tangerang)


Minggu, 27 Desember 2021 relawan MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang didampingi oleh unsur MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang berangkat menuju lokasi bencana.

Setelah sekitar 1 jam perjalanan, kami pun tiba di sasaran pertama. Lokasi Ini kami jadikan sebagai titik pertama penyaluran logistik yang diterima langsung oleh korban bencana.

Sebanyak 100 paket kami distribusikan di sini untuk 100 orang korban bencana.

Lokasi ini bernama Dusun Kebon Deli Selatan, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.

Salah seorang korban bencana di kampung ini yakni Hanafi  dengan meneteskan air mata, dan rasa haru yang mendalam tersedu- sedu dia mengucapkan:

"Kepada  Abah Mulyadi  selaku ketua dan kepada segenap Pengurus MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang,  saya bersama korban lainnya di Dusun Kebon Deli ini, mengucapkan terimakasih atas kepeduliannya terhadap korban Semeru di kampung ini”. Demikian yang dia ucapkan.

Selanjutnya kami menuju sasaran titik kedua yaitu Dukuh Kampung Renteng, Dusun Kebon Deli Utara, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.

Di Kampung Renteng ini sebagian besar masyarakatnya telah mengungsi sejak erupsi terjadi. Lokasi ini salah satu yang terparah akibat letusan Semeru. Selain rumah-rumah terkubur debu vulkanik di dalamnya terdapat pula kendaraan truck, alat-alat berat yang setiap harinya beraktivitas mengangkut dan memuat hasil tambang setempat. Terkubur pula di dalamnya entah berapa banyak korban jiwa manusia yang tidak dapat menyelamatkan diri, karena memang jarak yang amat dekat dengan lokasi erupsi Semeru.

Di Kampung Renteng ini, kami salurkan 50 paket untuk 50 korban bencana, kami tidak banyak menjumpai warga lainnya, karena kebanyakan korban  masih trauma dan lebih banyak tinggal di pengungsian.

Di sini, kami sempat memvideokan sebuah rumah yang sama sekali tak tersentuh oleh muntahan erupsi Semeru.

Padahal di kanan, kiri, depan, belakangnya semua rumah terkubur debu vulkanik. Rumah ini adalah rumah milik seorang guru mengaji yakni Ustadz Rohman.

Di rumah ini setiap hari Ustadz Rohman mengajari warga sekitar untuk mengaji. Atas kekuasaan dan kehendak Allah SWT rumah beserta penghuninya Allah selamatkan dari bencana.

Semoga Allah jaga dan lindungi selamanya terhadap orang- orang yang selalu dekat dengan Nya.

Kami sempat pula  mewawancarai  seorang kakek umur sekitar 70 tahun yakni Rukhmin, kakek ini sepanjang hari berada di lokasi berharap dapat menemukan cucunya, Farisal Komarullah umur 17 tahun yang diperkirakan tertimbun debu vulkanik.

"Saya tidak akan pergi dari tempat ini sebelum menemukan cucu saya," begitu katanya.

Di titik kedua ini, kami pun sempat membagikan uang kepada beberapa korban. Pembagian uang ini  semata- mata karena suasana batin kami, rasa  ke perihatinan kami atas penderitaan mereka.

Di sini pula ada testimoni dari seorang korban yang bernama Muslih Sablon, orang inilah yang terus memandu dan  menjelaskan kepada kami tentang kondisi kampungnya saat itu, tugasnya semacam guide lah.

"Saya adalah salah satu korban di Kampung Renteng ini.  Di sini, saya membantu relawan dan donatur agar tepat sasaran di dalam menyalurkan bantuannya. Bantuan agar benar- benar sampai ke tangan para korban bencana.”

“Saya ucapkan terimakasih kepada Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang H. Mulyadi, SH yang telah membantu masyarakat kami. Saya doakan semoga rezekinya semakin bertambah”.

“Kami di sini juga mohon do'anya agar bencana segara diangkat oleh Allah SWT dari Kampung ini." begitu permohonannya.

Menjelang sore perjalanan kami lanjutkan, berpindah ke sasaran berikutnya sesuai yang direncanakan yaitu Dusun Kebon Seket, Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro.

Penderitaan masyarakat di sini pun sama seperti yang dialami oleh masyarakat kampung Renteng. Selain kehilangan harta benda, banyak di antaranya yang kehilangan sanak keluarga karena terkubur debu vulkanik letusan Gunung Semeru.

Di lokasi titik ketiga ini kami salurkan 50 paket sembako untuk 50 orang korban bencana.

Di kampung Seket ini kami juga disambut oleh seorang tokoh masyarakat setempat yakni Ustadz H. Muhammad Hanafi.

Melalui wawancara Ustadz Hanafi ini mengatakan:

"Terimakasih atas bantuannya, terutama obat- obatan, masker dan Bear Brand (Susu Beruang) kami sangat membutuhkannya, karena setiap saat kami menghirup udara kotor, debu vulkanik.

“Dengan obat- obatan yang kami terima ini, semoga dapat melegakan pernafasan kami.”

“Terimakasih sekali lagi saya ucapkan kepada MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang, atas semua bantuannya". Begitulah sang tokoh masyarakat setempat berucap.

Distribusi logistik hari pertama telah selesai.

Setelah melaksanakan Shalat Maghrib di salah satu Mushalla, kami pun kembali ke Posko MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang menempuh perjalanan sekitar 1 jam bersama Sekcab Lumajang Ahmad Pribadi yang tetap setia mendampingi kami .

Senin, 28 Desember 2021, setelah seharian kemarin kami mendistribusikan logistik di tiga titik yang berpindah-pindah lokasi.

Hari kedua ini, kami akan melanjutkan distribusi kedua lokasi sesuai dengan arahan Sekcab MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang Ahmad Pribadi.

Pukul 07.00 WIB, kami sudah memuat logistik yang disimpan di Posko MPC Lumajang.

Menjelang berangkat, kami tambahkan isi logistik dengan beberapa item untuk melengkapi seperti, obat-obatan, masker, dan susu kaleng.

Seperti hari kemarin, selain dengan mobil Komando ikut bersama kami 1 unit mobil pick up bertuliskan RESCUE milik MPC Lumajang yang diisi paket logistic. Kami beserta beberapa Koti MPC setempat dan 1 unit mobil VUN Honda Mobilio yang ditumpangi Sekcab dan dua orang Srikandi Lumajang.

Dalam perjalanan ke lokasi bencana kami mampir di Pasar Candipuro untuk sarapan pagi. Sekitar pukul 10.00 WIB, kami tiba di lokasi bencana Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro.

Lokasi ini sebagai titik pertama pada hari kedua pendistribusian. Kehadiran kami telah ditunggu oleh masyarakat setempat dan beberapa tokohnya.

Karena sebelum kami berangkat dari posko, Pengurus PAC Candipuro terlebih dahulu telah menghubungi masyarakat setempat untuk menyambut kehadiran kami.

Di Dusun Kajar Kuning ini, kami salurkan sebanyak 100 paket untuk 100 orang korban. Kami wawancara dengan tokoh masyarakat yang bernama Akhmad, beliau mengharapkan:

"Saya merasa untuk saat ini ada yang begitu banyak peduli kepada kami. Saya bangga dan berterima kasih khususnya kepada MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang.

“Sampaikan salam saya kepada Ketua MPC H. Mulyadi agar tetap pedulikan kami”.

“Bahwa pasca bencana, kami masih butuh bantuan untuk perbaikan rumah- rumah kami seperti asbes, paku, grendel, Kunci pintu, dan lainnya”.

“Walaupun ada rencana relokasi dari Pemerintah untuk para korban, namun rasanya kami berat untuk meninggalkan kampung kami”.

“Karena mata pencaharian kami, hubungan sosial kami, dan segala kegiatan sudah terbiasa kami lakukan di sini sehingga tak mungkin kami harus pindah dari kampung ini."   Itulah harapan Pak Akhmad kepada kami.

Perjalanan kami lanjutkan ke arah yang semakin dekat dengan kaki Gunung Semeru.

Kini kami berada di Dusun Curah Kobo'an, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

Tim Relawan MPC PP Kota Tangerang
saat tiba di Kabupaten Lumajang.
(Foto: Ist/PP Kota Tangerang)


Di sini, kami berkeliling lokasi bencana dipandu oleh Ustadz Noer, biasa dipanggil Cak Noer.

Jarak kami dengan Gunung Semeru dekat sekali mungkin hanya ratusan meter saja. Ada rasa khawatir di hati kami, seandainya saat ini Semeru erupsi, kemana kami harus lari. Desir angin yang begitu kencang meniup debu vulkanik berterbangan.

Sedikitpun tak ada rasa dingin di sini, justeru yang kami rasakan hawa panas yang membuat tubuh semakin berkeringat. Mungkin ini adalah akibat efek hawa Gunung berapi.

Dusun Curah Kobo'an ini mungkin yang paling dekat dengan Gunung Semeru. Kondisi kampung ini seketika berubah, di sini ada kali yang semula  kedalamannya 80 meter, kini rata dengan permukaan tanah terurug dengan material erupsi  muntahan Gunung Semeru.

Dan yang sangat memilukan di dalam kali ada puluhan alat berat beko, truck, ratusan orang para pekerja tambang yang tengah beraktivitas rutin memuat dan mengangkut hasil tambang.

Seketika semuanya terkubur di dalamnya dan tak mungkin lagi bangkai alat berat, truck dan jenazahnya dapat dievakuasi.

Dusun Curah Kobo'an ini, kami jadikan titik kedua dan sekaligus sebagai titik terakhir distribusi logistik hari kedua. Di sini, kami salurkan 100 paket logistik untuk 100 orang korban bencana.

Di mobil, kami sudah tidak ada lagi logistik yang tersisa, habis telah kami salurkan. Kami pun akan segera meninggalkan lokasi Curah Kobo'an.

Menjelang kami pamit, seperti terlebih dahulu kami wawancarai Cak Noer, begini ungkapnya:

"Hari Minggu, 4 Desember 2021, ketika erupsi Semeru terjadi, saya bersama keluarga berada di rumah  yang sekarang ini telah rusak parah”.

“Saya dan keluarga berlarian mencari lokasi aman, walaupun sulit untuk menemukan lokasi yang aman, karena awan begitu gelap, lebih gelap dari malam hari. Padahal waktu itu baru sekitar puku 4 sore”.

“Semuanya panik bahkan saking gelapnya, saya pun menabrak tembok beton sehingga kaki kanan saya terluka parah. Saya terus berlari tak menghiraukan rasa sakit di kaki. Terus berlari walaupun awan panas berguguran”.

“Terus berlari walaupun debu vulkanik pekat menutup langit. Terus berlari tanpa menunggu evakuasi, sehingga akhirnya saya selamat”.

“Terimakasih Bapak-bapak sudah menengok dan membantu kami. Terima kasih kepada Pemuda Pancasila Kota Tangerang dan semuanya. Terus bantu kami. Di sini, kami tetap bertahan karena inilah kampung kami satu-satunya."

Dengan haru biru Cak Noer menceritakan kondisinya kepada kami.

Sekitar pukul 14.00 WIB, kami meninggalkan Dusun Curah Kobo'an.

Sekitar pukul 16.00 WIB. Kami sudah tiba di  Posko MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang.

Setelah Shalat Ashar, sekitar pukul 17.00 WIB, kami pun pamit kepada Sekcab MPC Lumajang beserta jajarannya untuk kembali ke Kota Tangerang.

Rute perjalanan pulang kami berbeda dengan rute perjalanan ketika pergi. Rute pulang, kami lewat jalur Gunung Bromo, Batu Malang melewati Pasar Tumpang. Masuk Jalan Tol di Pakis. Di Belitar, kami ke luar Jalan Tol.

Semula ingin berziarah ke Makam Bung Karno, tetapi karena sudah kemalaman ziarah pun kami batalkan. Di Blitar, kami masuk Jalan Tol langsung menuju Tangerang.

Pada Selasa, 28 Desember 2021, pukul 17.00 WIB, kami tiba di MPC Pemuda Pancasila Kota Tangerang.

Tangerang, 31 Desember 2021. "Selamat Tahun Baru 2022" (**)

Post a Comment

0 Comments