Beton pracetak gorong-gorong dan Makmur Hutajulu menyaksikan pekerjaan proyek. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
“Ada apa ini proyek gorong-gorang kecil sebelah. Aneh,
proyek di jalan yang sama tapi ukuran gorong-gorongnya kecil sebelah,” ujar
Haji Katman, Senin (25/10/2021).
Haji Katman sebagai warga Bona melihat langsung besar ukuran
beton pracetak gorong-gorong dan membandingkan antara untuk sebelah Timur dan
Barat berbeda. “Ini kurang wajar ada gorong-gorong sedang dibangun tapi
besarnya tidak sama,” ujar Haji Katman, warga Bona Sarana Indah.
Ketua RT 004 RW 07, Kelurahan Cikokol Bona Sarana Indah Haji
Eri Wibowo ketika dikonfirmasi apakah tau tentang proyek gorong-gorong senilai
Rp 400 juta kurang itu, tidak mengetahui hal tersebut.
“Proyek ini memang berada di RT 004 RW 07, tapi saya tidak
tau sama sekali. Tau ada proyeknya tapi tidak tau dan tidak pernah ada
koordinasi dengan pimpinan proyek,” ungkap Haji Eri yang juga dosen itu.
Sementara itu, warga Bona Sarana Indah lainnya Makmur Hutajulu
yang menyaksikan pelaksanaan proyek pun terheran-heran. “Sebagai warga, kita
harus tau tentang proyek gorong-gorong yang sedang dikerjakan ini. Proyek ini
kan dibangun dari uang rakyat,” tutur Makmur Hutajulu, pensiunan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Makmur Hutajulu menyebutkan setiap proyek yang dibangun dari
dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pendapatan Negara dan Daerah (APBN dan
APBD) harus transparan. Misalnya, pelaksana proyek menampilkan nilai proyek
yang sedang dikerjakan.
Papan proyek tanpa spek. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Makmur Hutajulu mengaku sejak proyek gorong-gorong
dikerjakan sudah berupaya untuk mencari siapa pimpinan proyek. “Saya berupaya
mencari siapa penanggung jawab proyek. Tapi tidak pernah ada dan tidak pernah
datang,” tutur Makmur Hutajulu.
Makmur Hutajulu mengingatkan proyek berada di lingkungan
Bona Sarana Indah yakni pembangunan konblok Lapangan Segi Tiga. “Pengawas
proyek ini berjalan baik. Sebab, sebelumnya sempat dipasang konblok kualitas
rendah dan kepergok oleh pengawas. Kemudian pengawas minta diganti dengan
sesuai spek,” ungka Makmur Hutajulu.
Warga Bona, kata Makmur, berharap proyek gorong-gorong
dibangun sesuai dengan spek dan tidak ada penyimpangan agar genananga air saat
musim hujan tidak terjadi lagi. (ril)
0 Comments