Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sia-sia Beri Nasihat Bagi Orang Bodoh Dan Ngeyel

 

Ilustrasi tentang orang bodoh.
(Foto: Ist/puyengonline)



Oleh: Nur Hidayat

 

STUDI terbaru Pew Research Center, Amerika Serikat (AS), yang dimuat di jurnal Nature, membuktikan orang bodoh cenderung ngeyel. Mereka juga hanya memiliki pengetahuan sedikit tentang masalah yang dibahas. Misalnya, tentang satu persoalan hukum. Kendati demikian, dia tetap ngotot dengan pendapatnya. "Merasa benar. Orang lain salah".

Contoh: Dia tidak mau membeli dan makan anggur dari Italia. Kenapa? Karena berasal dari orang kafir. Padahal, contoh lainnya, marmer lantai perluasan Masjidil Haram yang mampu menyerap panas itu dibeli dari Yunani. Negara kafir. Satu-satunya bukit di negeri itu yang memiliki marmer tersebut. Tidak ada di negara lain.

Begitu pula dengan sound system terbaik di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Madinah, made in Germany. Negara kafir. Menurut Saudi Gazette, 7.500 speaker yang dipasang di banyak tempat itu menggunakan sensor akustik canggih dengan sensitivitas yang sesuai dengan kebutuhan tempat. Alhasil, sistem ini dapat mentransmisikan suara azan dan lainnya sesuai dengan kondisi luasan area dan bentuk bangunan sekitar di beberapa lokasi dengan pengeras suara.

Di tempat imam terdapat speaker dalam posisi berdiri, rukuk dan sujud. Masing-masing tiga speaker. Kalau satu speaker tidak berfungsi, yang lainnya langsung mengambil alih. Dengan begitu suara imam tidak pernah terputus, tidak terdengar. Itulah kelebihannya.

Orang Yahudi

Selama perjalanan sejarah dakwahnya, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan aktivitas muamalah dengan orang Yahudi. Realita ini memberi panduan pada kita mengenai cara menyikapi yang benar terhadap produk perusahaan milik orang Yahudi.

Walau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berhasil menundukkan kabilah-kabilah Yahudi, namun tetap saja beliau menjalin hubungan dagang dengan mereka. Nabi SAW mempercayakan pengolahan ladang-ladang beliau di Negeri Khaibar kepada orang Yahudi, dengan ketentuan bagi hasil. Bahkan hingga akhir hayatnya, beliau tiada pernah merasa sungkan bertransaksi dengan orang Yahudi.

Aisyah, isteri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengisahkan pada akhir hayatnya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli beberapa takar gandum dari seorang pedagang Yahudi. Namun, karena belum mampu membayarnya, beliau menggadaikan perisai perangnya kepada pedagang Yahudi tersebut. Dan hingga akhir hayatnya, Rasulullah SAW belum mampu menebusnya. Semua itu dicatat oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dalam kitab hadis mereka.

Dengan sejumlah contoh di atas, kita wajib terus belajar. Lebih-lebih belajar tentang agama Islam. Disertai dengan sejarah para nabi dan para khalifah. Kita banyak mendapat pelajaran dan hikmahnya. Wawasan kita makin luas. Tidak seperti katak dalam tempurung. "Ilmunya sangat sedikit". Tapi merasa pintar dan benar. Yang lain bodoh dan salah. Baru stop belajar setelah kita dimasukkan ke liang lahat.

Dapat petunjuk

Seorang pendeta memutuskan menjadi mualaf saat memperdalam agamanya di Yerusalem, Israel. Kisah pria bernama Kainama ini pun viral di media sosial.

Berbagai hal membuat Kainama memilih Islam sebagai agama barunya. Dikutip dari kanal YouTube Islam.ID, 8 Oktober 2021, saat ke Yerusalem Kainama berniat untuk memperdalam agamanya. Tapi yang ditemukan dan dirasakannya berbeda. Dia mengaku merasa menjadi orang asing di tempat yang disucikan itu.

"Kalau orang muslim pergi ke Makkah atau Madinah, justru pulang ke rumah. Tapi, saya yang seorang Kristen yang mempelajari tentang Yerusalem hingga mempelajari perjalanan dan lainnya, tapi sampai sana tempat suci bagi kita merasa asing. Ini yang saya rasakan," kata Kainama.

Kainama menjelaskan ada salah satu potongan ayat di agama sebelumnya yang sama dengan surat Al Ikhlas yakni "Qul huwallohu ahad". Selain itu, gerakan ibadah yang dilakukan oleh orang Yahudi adalah gerakan shalat yang tidak sempurna. Mulai dari mengangkat tangan ketika takbiratul ihram dan lainnya.

Kemudian dalam salah satu potongan ayat yang menyebutkan sebuah kota yang tandus, tapi hidup, yang tak lain adalah Makkah. Menurut Kainama, semua yang ada di dalam kitab Yahudi dijelaskan dalam al-Qur'an. Itu pula yang harus kita perdalam.  (***)

 

Penulis adalah pengamat social dan kebangsaan.

Post a Comment

0 Comments