Para peserta pelatihan dengan chef yang profesional dari hotel. (Foto: Istimewa) |
Kepala Disnaker Kota Tangerang Rakhmansyah mengungkapkan ini
merupakan pelatihan tata boga angkatan pertama. Sebagai bentuk adopsi animo
masyarakat Kota Tangerang yang ingin meningkatkan keterampilannya. Pada
pelatihan kali ini, menggandeng Hotel Golden Tulip untuk memberikan serangkaian
pelatihan mulai dari materi hingga praktik.
“Peserta pada angkatan satu ini ada sekitar 15 orang.
Disnaker menggandeng PKK (Pembina Kesejahteraan Keluarga) untuk menghadirkan
ibu-ibu rumah tangga yang ingin belajar dan ingin membuka usaha, bukan mereka
yang sudah membuka usaha. Sehingga, tujuan untuk mendorong masyarakat membuka
usaha baru bisa tercapai,” ungkap Rakhmansyah, usai membuka pelatihan.
Rakhmansyah menuturkan pelatihan tata boga akan berlangsung
selama 15 hari penuh. Mulai dari pengenalan alat masak, belajar berbagai resep
hingga teknik pemasaran. “Pelatihan akan berlangsung secara keseluruhan.
Sehingga para peserta akan mendapat ilmu secara total, dan benar-benar dapat
digunakan sebagai modal memulai usaha. Jangka panjang dapat membanu perekonomian
keluarga,” ucapnya.
Ketua TP PKK Kota Tangerang Aini Suci Wismansyah yang turut hadir dalam pembukaan menuturkan pelatihan tata boga yang cukup banyak diikuti ibu rumah tangga ini diharapkan, dapat meningkatkan geliat usaha rumah tangga. Terlebih, dapat membantu perekonomian keluarga ditengah banyaknya kasus PHK.
“Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat lebih
berkreatifitas. Mengembangkan ilmu yang didapat lebih luas lagi. Terlebih bisa
menghasilkan produk-produk makanan khas Kota Tangerang,” ujarnya.
Ahmad Bitu, Instruktur Hotel Golden Tulip menjelaskan dalam
pelatihan ini menurunkan dua chef yang kompeten dibidang pastry. Secara
pelatihan, para peserta akan dikenalkan beragam alat masak, pelatihan 15 resep
desert dan pastry box, pengemasan, pemasaran hingga teknik penyimpanan bahan
baku.
“Semua materi akan berlangsung secara bertahap selama 15
hari, mulai dari pukul 09.00 – 13.00. Peserta akan berlatih membuat kue yang
nantinya bisa menjadi peluang usaha desert atau pastry box rumahan. Seperti kroket,
puff pastry, risol mayo, lumpia dan banyak lainnya,” jelas Bitu.
Pada pelatihan ini, kata Bitu akan didominasi pada praktik
langsungg di dapur. Sehingga, para peserta tidak banyak bingung dengan
materi-materi di atas kertas. “Dengan teknik praktik, para peserta akan lebih
mudah menemukan kesulitan dan lebih mudah bertanya karena pendampingan chef
langsung,” katanya. (*/pur)
0 Comments