Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy berjalan menuju ke ruang rapat paripurna. (Foto: Istimewa) |
“Terhadap pendapatan daerah yang semula ditargetkan sebesar
Rp 11,63 triliun mengalami kenaikan 3,26 persen atau menjadi Rp 12,01 triliun.
Fraksi Partai Golkar mengapresiasi kenaikan pendapatan daerah tersebut,” ujar juru
bicara Fraksi Partai Golkar Mujakkir Zuhri.
Hal itu disampaikan Zuhri dalam Rapat Paripurna DPRD
Banten tentang Pemamdangan Umum Fraksi-fraksi atas Nota Keuangan Perubahan APBD
2021 di gedung DPRD Banten, Kota Serang, Rabu (8/9/2021). Wakil Gubernur (Wagub)
Banten Andika Hazrumy hadir dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Banten
Fahmi Hakim tersebut.
Terkait belanja daerah yang semula dianggarkan sebesar Rp
15,94 triliun lalu mengalami penurunan hampir 20,87 persen, Fraksi Partai
Golkar dapat memahaminya. Hal itu mengingat batalnya pinjaman daerah terhadap
PT SMI. Meski begitu Fraksi Partai Golkar memandang bahwa realiasi
belanja daerah masih belum berorientasi kepada outcome sehingga capaian dan
tingkat serapan anggaran masih sebatas pada capaian output.
“Padahal apabila mengacu pada visi misi Pemerintah Provinsi
Banten terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sudah seharusnya realisasi
belanja berbanding lurus dengan tingkat kemajuan dan upaya capaian pengentasan
kemiskinan,” paparnya.
Fraksi Partai Golkar mengapresiasi kinerja Pemprov Banten
terkait pendapatan asli daerah (PAD) meningkat yang semula ditargetkan sebesar
Rp7,24 miliar mengalami peningkatan Rp427 juta, atau 5,90 persen sehingga
menjadi Rp 7,67 miliar. Namun, Fraksi Partai Golkar juga mendorong perihal
lain-lain mengenai pendapatan asli daerah yang sah untuk sekiranya ditingkatkan
kembali seperti jasa giro, pendapatan denda pajak daerah, dan pendapatan BLUD.
“Begitupun pendapatan transfer juga harus dihimbau untuk
tidak mengalami penurunan, walaupun tidak begitu signifikan, ada baiknya
meminimalisir kebocoran-kebocoran kecil ini agar terus menjadi motivasi untuk target
peningkatan,” imbuhnya.
Pemerintah Provinsi Banten, menurut Fraksi Partai Golkar
memiliki potensi dan kewenangan agar lebih kreatif dan inovatif untuk menggali
sumber-sumber pendapatan melalui retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah
dan peningkatan kinerja BUMD dengan melakukan identifikasi kebutuhan investasi
terhadap potensi retribusi baru. Lalu melakukan kerjasama pemerintah dan badan
usaha atau melalui public private partnership sehingga penerimaan daerah
mengalami peningkatan serta mengurangi ketergantungan terhadap pajak kendaraan
bermotor.
“Dan Bapenda agar membuat kajian secara cermat dan akurat
tentang potensi daerah yang digunakan sebagai landasan perencanaan serta untuk
meningkatkan kemandirian keuangan daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Fraksi Partai Demokrat melalui juru bicaranya
Asep Hidayat menilai Perubahan APBD 2021 dilakukan untuk menyesuaikan dengan
perkembangan perekonomian akibat pandemi Covid-19, baik secara makro maupun
adanya perubahan kondisi fiskal. Mereka menilai tahun 2021 ini menjadi masa yang
sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat dari dampak pandemi
Covid-19.
“Hal ini menuntut keseriusan Pemerintah Provinsi Banten
dalam menyikapi dan membahas rancangan Perubahan APBD 2021 ini agar lebih
maksimal,” katanya.
Fraksi Partai Demokrat mengingatkan idealnya program dalam
perubahan KUA-PPAS yang telah disetujui sebelumnya bersama antara pemerintah
daerah dan DPRD dapat mengakomodasi langkah-langkah ril, sistematis, dan
terukur untuk Provinsi Banten dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy usai rapat mengatakan
Pemprov Banten akan memberikan jawaban atas pemandangan umum fraksi-fraksi di
DPRD tersebut dalam waktu dekat ini melalui forum resmi serupa, yakni Rapat
Paripurna DPRD Banten. “Sekarang kami sedang menyiapkan jawabannya agar proses
perubahan APBD ini bisa berjalan secara lancar sesuai prosedur,” ungkap Wagub.
Menurut Andika, Pemprov Banten akan memberikan penjelasan dan jawaban baik terhadap pertanyaan dan kritik maupun terhadap apresiasi dan dukungan yang dilontarkan dalam pemandangan umum fraksi-fraksi tersebut.
0 Comments