Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sambut Tahun Baru Hijriah: DKM Baitulrahman Fedora Santuni Anak Yatim Dan Dhuafa

Yatim piatu dan dhuafa yang menerima 
santunan dari donatur DKM Baitulrahman. 
(Foto: Istimewa)  



NET - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturahman Fedora dan Majelis Taklim Baiturahman Fedora yang dimotori oleh kelompok pengajian kaum Ibu Cluster Fedora, Graha Raya, Bintaro Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (11/8/2021) sore menyelenggarakan acara Santunan Anak Yatim dan Dhuafa di Masjid Baiturahman.

Hadir dalam acara tersebut Ustadz Abdul Rohim yang memberikan tausiyah tentang keutamaan menabur cinta dan kasih sayang kepada sesama, khususnya anak yatim dan dhuafa.

Acara santunan tersebut dihadiri pula oleh Ketua DKM Baiturahman H. Agus Maulana beserta jajaran pengurus, Ketua Majelis Taklim Ibu Sundus Wahidah, Ketua Paguyuban Graha Raya (PGR) yang sekaligus Ketua RW di Cluser Fedora, Rekno Riyanto, jajaran pengurus RT Cluster Fedora dan warga di lingkungan Fedora.

Menurut Ketua DKM Baiturahman rencananya, “Kegiatan santunan anak yatim dan dhuafa rencananya akan  dilaksanakan secara konsisten yakni setiap 1 bulan sekali yang diadakan pada sabtu ke 2. “  

Memberikan santunan tidak akan mengurangi harta, bahkan sebaliknya menjadi keberkahan tersendiri bagi umat Islam yang rajin bershodaqoh. “Dengan rutin setiap bulan mengadakan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Semoga jamaah Masjid Baiturahman Fedora beserta keluarganya dapat berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan anak yatim dan dhuafa,” ujar Bendahara DKM, H. Edy Suwarno.

Dalam keterangan persnya, Rekno Riyanto menjelaskan sekalipun kondisi perekonomian rakyat di tengah serangan Covid-19 sedang turun drastis ke titik nadir, namun tidak lantas harus menutup mata, menumpulkan daya sensitivitas terhadap empati kemanusiaan dan persoalan-persoalan sosial di sekitar lingkungan terdekat.

Riyanto menegaskan untuk memahami esensi kemanusiaan yang beradab dan keadilan sosial harus dimulai dengan merawat kesadaran kolektif serta memberikan perhatian dan bantuan secara kontinyu kepada kaum marginal, karena perut yang lapar tidak bisa dijawab oleh pidato politik dan retorika belaka. (*/rls)

Post a Comment

0 Comments