![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim (kanan) dan Wagub Andika Hazrumy beserta anggota Paskibraka pada upacara 17 Agustus. (Foto: Istimewa) |
“Ada satu sistem dan pola kehidupan masyarakat Baduy yang
perlu kita contoh, salah satunya sistem ekonomi gotong royong. Sistem sosialnya
memberikan suatu contoh tersendiri, di antaranya tradisi yang mengatur hubungan
dengan masyarakat lain, sistem mengolah lahan, bagaimana mereka bisa survive
sejak ratusan tahun lalu,” ungkapnya.
“Sebuah nilai yang tidak lekang oleh dinamika perkembangan
jaman,” tutur Gubernur.
Dikatakan, Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17
Agustus memberikan makna hakiki amanah kemerdekaan untuk mengisi pembangunan
dan mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Salah satu upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat itu dengan
memberikan layanan kesehatan dan
pendidikan. Amanah kemerdekaan adalah membangun dan mensejahterakan rakyat,”
ungkap Gubernur WH.
“Kita tidak lagi mengusir penjajah dan melawan kolonialisme,
tapi yang kita lakukan mengisi pembangunan dan mewujudkan harapan masyarakat.
Tentunya itu tugas bersama kita,” ucapnya.
Gubernur WH mengimbau kepada seluruh pihak agar mematuhi
protokol kesehatan dalam Perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-76, khususnya tidak
menimbulkan kerumunan.
“Rayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tapi tetap menaati
protokol kesehatan,” pungkasnya.
Upacara diikuti oleh Wakil Gubernur Andika Hazrumy,
Sekretaris Daerah Al Muktabar, Ketua DPRD Provinsi Banten Andra Soni, Forkopimda
Provinsi Banten, serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Banten.
Komandan upacara, Kabid Ketertiban Umum
Satpol PP Provinsi Banten Paundra Bayyu Ajie. (*/pur)
0 Comments