Kajari Kota Tangerang I Dewa Gede Wirajana saat menyerahkan sembako. (Foto: Istimewa) |
Meski hari libur, Wirajana bersama jajarannya berkeliling
Kota Tangerang untuk mencari orang-orang pinggiran. Selain memberikan paket
sembako, Wirajana mengingatkan warga terkait pembatasan kegiatan selama Pemberlakukan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
"Alhamdulillah, malam ini sambil mengawasi kepatuhan
warga terhadap pembatasan kegiatan pada masa PPKM Level 4, kami bisa berbagi
dengan para pemulung dan tukang becak," ujar Wirajana didampingi Kasi
Pidum Dapot Dariarma dan Kasi Intel R. Bayu Probo Sutopo.
Wirajana mengatakan berbagi puluhan paket sembako termasuk
berisi beras ini sebagai bentuk kepedulian Korps Adhyaksa dalam meringankan
bebas masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
"Ini bentuk kepedulian kami kepada masyarakat Kota
Tangerang paling tidak meringankan beban mereka. Kami sadar pemulung dan tukang
becak karena melihat status mereka itu berat ya, kesulitan ekonominya lebih
tinggi dari yang lain," ungkapnya.
Edi, 40, salah seorang penerima paket sembako mengucap rasa
syukur atas bantuan yang diberikan oleh Kejaksaan Negeri Kota Tangerang. Edi
yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung itu merasa terbantu dengan adanya
paket tersebut.
"Terima kasih Bapak-bapak Kejaksaan atas bantuannya.
Ini sangat berarti dan bermanfaat bagi warga kelas bawah seperti saya
ini," ucapnya terharu.
Dia mengaku sempat khawatir saat dihampiri rombongan Korps
Adhyaksa. Namun, saat mengetahui penegak keadilan hendak memberi paket sembako.
"Awal-awal rasanya deg-degan, takut. Karena lagi
istirahat mau pulang habis mulung. Sekarang rasanya senang, bersyukur karena
dibantu," ujar Edi saat ditemui di Jalan M-1, Neglasari, Kota Tangerang
bersama kedua anaknya.
Menurut Edi, penghasilannya menurun drastis akibat pandemi Covid-19
dan ditambah aturan pembatasan kegiatan masyarakat.
"Banyak gang-gang yang tutup karena lockdown. Biasanya
sehari dapat Rp 50 ribu tapi sekarang Rp 20 ribu," pungkasnya. (*/pur)
0 Comments