Pasien covid di RSU Kota Tangerang. (Foto: Istimewa) |
"Saat ini, kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Sesuai
dengan prediksi pengamat kesehatan dua minggu pasca lebaran Idul Fitri lonjakan
terus meningkat tajam. Akan kembali menurun dua bulan kemudian. Terbukti,
persentasi tempat tidur di RSUD Kota Tangerang sudah 97, 38 persen telah
terisi," ungkap dokter Dini Anggraeni, Direktur RSUD Kota Tangerang.
Dokter Dini
memaparkan grafik penambahan pasien Covid-19 rawat inap pada 1 hingga 10
Juni masih pada angka 10 hingga 16 pasien per harinya. Namun, lonjakan terus
meningkat sejak 10 Juni hingga saat ini, dengan rata-rata 25 hingga 31 pasien
baru masuk setiap harinya.
"Memang peningkatan ini diiringi dengan pasien yang
sembuh atau ke luar. Namun, angka pasien masuk berbanding jauh dengan pasien
yang ke luar. Sehingga, kepadatan pasien Covid-19 di RSUD Kota Tangerang pun
saat ini terjadi," ungkap Dini.
Ia pun memaparkan dengan kondisi lonjakan yang terjadi saat
ini, RSUD Kota Tangerang sudah menambah ketersediaan tempat tidur dua kali.
"Normalnya, kapasitas tempat tidur RSUD Kota Tangerang itu 104 bed. Pada 7
Juni kita tambah 26 bed, selang beberapa hari tambah lagi 26 bed. Semua
penambahan dilakukan di lantai 8, totalnya 156 tempat tidur," tuturnya.
Ia pun membagi kisahnya, pasien Covid-19 di RSUD Kota
Tangerang bukan pasien dalam penanganan biasa. Mereka berusia 18 tahun ke atas
dan beberapa kategori lansia. Pasien kebanyakan mengalami kesulitan bernafas
tanpa bantuan oksigen, mulai dari ringan hingga berat dengan saturasi oksigen
yang rendah.
"Dalam kondisi ruang isolasi yang penuh, kondisi pasien
yang tergolong butuh penanganan khusus. Belum lagi, permintaan dari pasien RIT.
Melalui 102 perawat khusus Covid-19, empat dokter paru dan lima dokter
spesialis dalam, RSUD Kota Tangerang terus berusaha memberikan pelayanan yang
semaksimal mungkin," jelas dokter Dini.
Kondisi lonjakan kasus Covid-19 saat ini, kata Dini, tidak
bisa dianggap remeh. Tenaga kesehatan sebagai garda terakhir terus berusaha
memberikan yang terbaik. Namun, protokol kesehatan tetaplah garda terdepan
dalam pengendalian pandemi Covid-19 ini.
"Ini dalam kondisi yang perlu kita waspadai, patuhi
prokes 5-M dan PHBS di mana pun kapan pun. Jaga diri kita, keluarga kita, dan
lingkungan kita. Sudah tidak bisa egois yang akhirnya merugikan banyak orang,
dan itu sudah banyak contohnya," ucap Dini. (*/pur)
0 Comments