Ilustrasi, pedagang tempe di pasar tradisional salah satu sasaran vaksinasi. (Foto: Suyitno/TangerangNet.Com) |
Kepala Dinkes dokter Liza Puspadewi mengungkapkan dalam
program vaksinasi UMKM ini akan diperuntukan bagi para pedagang kaki lima
(PKL), pelayan toko, juru parkir di tempat usaha atau para karyawan yang
bersentuhan langsung dengan konsumen atau disebut dengan frontliner.
“Kategori UMKM ini tak hanya diperuntukan bagi pelaku usaha
rumahan, tetapi juga mereka pegawai usaha di toko, café, gerai maupun pedagang
pinggiran. Namun, vaksin UMKM ini hanya diperuntukan bagi mereka yang
berhubungan atau kontak erat secara langsung kepada konsumen,” jelas dokter
Liza saat dihubungi Jumat (21/5/2021).
Liza menjelaskan secara mekanisme saat ini jajaran kelurahan
yang akan melakukan pendataan dan verifikasi, pelaku UMKM mana saja yang layak
mendapat vaksin. Di sisi lain, para pelaku UMKM atau PKL juga bisa melakukan
pendaftaran langsung melalui petugas kelurahan.
“Syarat pendaftarannya hanya perlu membawa identitas diri
dan kejelasan lokasi usaha. Walau mereka tidak ber-KTP (Kartu Tanda
Penduduk-red) Kota Tangerang, namun bekerja atau berdagang di Kota Tangerang,
akan tetap Dinkes berikan pelayanan vaksinasi. Karena potensi terpapar dan
menularkan di Kota Tangerang tetap ada, dan kita mencegah hal itu,” ungkapnya.
Lanjutnya, dalam program vaksinasi UMKM ini, per kecamatan
Dinkes menargetkan 1000 sampai 2000 UMKM tervaksinasi. “Saat ini, masih dalam
tahap sosialisasi sambil proses pendataan di jajaran kelurahan. Selanjutnya,
Dinkes akan berkoordinasi dengan kelurahan, untuk penentuan lokasi vaksin
massal UMKM ini, disetiap kelurahan,” katanya.
Diketahui, selain mulai memperluas vaksinasi untuk UMKM,
Dinkes Kota Tangerang tetap mengutamakan atau menyelesaikan target sasaran pada
tenaga pendidikan terutama lansia, yang hingga saat ini masih terus berlangung.
“Seluruh petugas kesehatan di Kota Tangerang terus bekerja
secara maraton. Baik itu vaksinasi tenaga pendidik, lansia dan terbaru UMKM. Di
sisi lain, petugas kesehatan juga terus mentracing lonjakan pasca lebaran,
rumah tangga arus balik, pusat keramaian dengan GeNose. Tanpa meninggalkan
tugas dunia kesehatan lainnya, diluar kasus Covid-19,” katanya. (*/pur)
0 Comments